Jakarta, Klikanggaran.com – 2 juta 700 ribu vaksin jadi merek Pfizer telah tiba di Indonesia pada Minggu 10 Oktober 2021 melalui Bandara Soekarno Hatta dan Juanda. Vaksin dalam bentuk jadi tersebut akan dibagikan ke 12 Provinsi.
"Pembelian vaksin ini untuk menjaga stok vaksin di Tanah Air. Saat ini vaksin yang diterima Indonesia 280.527.920 vaksin baik dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulisnya pada Minggu 10 Oktober 2021.
Vaksin Pfizer tersebut akan didistribusikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) di 12 provinsi yaitu Dinkes Kepulauan Riau, Dinkes Jambi, Dinkes Bengkulu, Dinkes Riau, Dinkes Sumatera Utara, Dinkes Aceh, Dinkes Nusa Tenggara Timur, Dinkes Kalimantan Selatan, Dinkes Nusa Tenggara Barat, Dinkes Gorontalo, Dinkes Jawa Barat dan Dinkes Jawa Timur.
Baca Juga: Kasus Lima Orang Tewas Dalam Gorong-Gorong: Polisi Minta Telkom dan Vendor Bertanggung Jawab
Nadia menambahkan, pemerintah terus mengoptimalkan percepatan penyebarluasan vaksin ke seluruh daerah di Indonesia, sehingga bisa menyentuh sampai masyarakat terpencil dan terluar.
"Pemerintah terus berupaya keras dalam mengamankan stok vaksin dan mempercepat distribusinya ke seluruh Indonesia termasuk distribusi yang dikirimkan langsung ke propinsi untuk memperpendek rantai distribusi dan mempercepat akses serta pemerataan berbagai jenis/merek vaksin bagi seluruh masyarakat," kata Nadia.
Pemerintah mengajak seluruh masyarakat segera divaksinasi, tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin aman dan berkhasiat.
Masyarakat juga diingatkan untuk selalu disiplin melaksanakan protokol kesehatan saat berada di ruang publik meskipun telah divaksin.
"Karena vaksin bukan satu-satunya tameng untuk melindungi dari COVID-19 pada saat kita melakukan aktivitas di ruang publik," ujarnya.
Data di Kemenkes, seperti diungkapkan Nadia, masih ada beberapa daerah yang rendah cakupan vaksinasinya baik untuk vaksinasi dosis satu maupun dosis dua untuk lansia, seperti di Sumatera Barat, Aceh, Papua, dan Maluku Utara.**
Artikel Terkait
Vaksin Sputnik V Rusia Bakal Disetujui WHO setelah Berbulan-bulan Digantung! Hadeuh Kasihan
Vaksin Covid-19 Baru Akan Diperlukan pada Pertengahan 2022 untuk Perangi Virus Generasi Berikutnya
WHO Menyetujui Vaksin Malaria Pertama setelah 30 Tahun dalam Proses Pengembangan, Alhamdulillah
Pfizer Meminta AS untuk Mengizinkan Vaksin Covid untuk Anak-anak Usia 5 hingga 11 tahun
Vaksin Zivifax Produk China Dinyatakan Halal dan Suci oleh MUI, Kian Banyak Jenis Vaksin Nih