KLIKANGGARAN--Pada 19 Oktober 2021, jagat dunia maya, khususnya Twitter, kembali disuguhkan berita yang mengejutkan. Salah satu surat kabar di Indonesia, Kompas, melalui akun @om_angger (Angger Purtanto, And) membuat utas terkait promosi Gojek Indonesia.
Hal ini—menurut Angger Purtanto—bermula dari unggahan promo @GojekIndonesia yang memarodikan Kompas.
Iklan yang diunggah akun @gosendindonesia pada 18 Oktober memuat judul surat kabar Somplak yang disinyalir “plesetan” dari Kompas.
Baca Juga: KPK Akan Gali Informasi Kemungkinan Duit Suap Andi Putra Mengalir ke Partai Golkar
Hal ini membuat Angger Purtanto merasa kesal. Plesetan tersebut tentu tidak dapat diterima karena nama surat kabar Kompas merupakan nama yang disematkan langsung oleh Proklamator dan Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno.
“…Kompas! Tahu toh apa itu Kompas? Pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba,” ujar Angger dalam utasnya di twitter pada 19 Oktober.
Jika melihat postingan promo @gosendindonesia, tidak hanya nama Kompas yang diparodikan, tetapi juga slogan Kompas menjadi AMANAT ATI AMPELA RAKYAT.
Baca Juga: Netizen: Kematian Anjing Canon Viral di Twitter, Kok Yang Dibawa-bawa Isu SARA?
Hal ini tentu makin menunjukkan tim kreatif @gosendindonesia “terinspirasi” dari Kompas.
Selain itu, pemilihan jenis huruf (font) dan tata letak tanggal terbit dan harga surat kabar mencerminkan kemiripan antara Kompas dan Somplak.
Terkait postingan promosi parodi tersebut, @gosendindonesia telah meminta maaf kepada keluarga besar Harian Kompas. Hal ini pun sudah diunggah kembali oleh Angger Purtanto dalam utasnya pada 20 Oktober.
Baca Juga: Potret Rusun Mahasiswa Unsri, Satu dari Enam Rusun Dibangun, Total Anggaran Rp102 Miliar Lebih
Bahkan, perwakilan @gojekindonesia telah mengunjungi kantor Kompas untuk membicarakan polemik tersebut.
“Pokoknya kedua belah pihak udah ngobrol dengan baik antara @hariankompas dan @gojekindonesia. Abang tampan, Jamet Kudasih. Cukup Sekian, Terima Kasih,” ujar Angger Purtanto menutup utasnya.***
Artikel ini ditulis oleh Suwandi
Artikel Terkait
Jatuh Cinta, lalu Mencintai Hingga Terluka, Layakkah?
Menulis: Menangkap Ide dan Memenjarakannya
Tanah Tabu: Perempuan dan Nasib Ibu Bumi
Masyarakat Tidak Makan Aspal, Apakah APBN Pro Rakyat? Kenapa Banyak Dibangun Jalan Tol?
MBOK GINAH, LEO KRISTI DAN YEHUDI MENUHIN (1)
MBOK GINAH, LEO KRISTI DAN YEHUDI MENUHIN (2)
Menjelang Muktamar NU Ke-34 dan Isu Gus Yaqut Digeser Ke Menpora?
Kibaran Bendera Israel dan Palestina di Muktamar NU Lampung