KLIKANGGARAN-- Terhitung sejak 1 September 2021 para mahasiswa yang lolos seleksi magang di rumah rakyat DPR RI kini memasuki fase terakhir.
Kegiatan magang ini merupakan salah satu program kampus merdeka yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek yang bekerja sama dengan Sekretariat Jendral DPR RI untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang ingin mengetahui bagaimana bekerja di rumah rakyat tersebut.
Menurut Dr. Indra Iskandar terdapat 17 ribu mahasiswa yang mendaftar dalam program magang ini, namun hanya 200 mahasiswa saja yang dinyatakan lolos seleksi dan mendapatkan kesempatan untuk belajar di lembaga perpolitikan terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Soroti Dugaan Carut Marut Keuangan di PT Linggau Bisa
Magang yang berlangsung dari 1 September 2021 hingga 22 Desember 2021 ini sudah memasuki minggu ke 11 dari 17 minggu yang direncanakan dan akan dilalui oleh seluruh para peserta magang. 11 minggu yang sudah dilewati tentunya telah memberikan kesan dan pengalaman yang menarik bagi para mahasiswa magang di DPR RI ini.
Hal itu pun diutarakan oleh salah satu peserta bernama Johanis Kuahaty, mahasiswa asal Ambon yang berkuliah di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Magang di rumah rakyat merupakan impian besar bagi saya. Bagaimana tidak? Kita berada di sebuah laboratorium politik terbesar yang ada di negara ini. Apalagi secara pribadi saya yang berlatarbelakang pendidikan ilmu politik tentu saja menjadikan hal ini sebagai salah satu pengalaman yang tak bisa dilupakan", tuturnya.
Baca Juga: Kilang Pertamina RU IV Cilacap Terbakar, CERI Duga Bukan Petir Penyebab Utamanya
Ia juga menambahkan jika pengalaman dan ilmu betul-betul didapatkan secara langsung dari para pelaksana parlemen, baik tugas atau fungsi DPR RI maupun membicarakan dinamika keadaan negara yang ada. Dan tentunya relasi dan persahabatan dengan teman-teman baru menambah kenikmatan tersendiri saat mengikuti magang di DPR RI.
Selama 3 bulan para mahasiswa yang magang di DPR RI memang disungguhkan dan diberitahu bagaimana mekanisme para anggota dewan dalam menjalankan tugasnya, dan diberi kesempatan untuk lebih mengenal terkait fungsi legislasi, anggaran, pengawasan dan wewenang sekalipun pekerjaan lainnya yang dilakukan oleh lembaga politik nasional, yaitu DPR RI itu sendiri.
Bagi Muhammad Haris Fadhillah, peserta magang yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh mengatakan kalau selama ini masyarakat hanya memandang DPR dari aspek individu atau anggota DPR saja.
Baca Juga: Dua Kali Si Jago Merah Amuk Tangki Kilang Pertamina RU IV Cilacap, Ini Tanggapan Ahok
Semestinya persepsi negatif tentang DPR sebagai sebuah lembaga mesti banyak dipahami betul oleh masyarakat. Karena dalam praktiknya, masih banyak anggota dewan yang memegang idealisme dan betul-betul memperjuangkan hak-hak rakyat. Jadi mungkin kedepannya kita pun mesti mengetahui tidak semua anggota dewan itu bersikap negatif atau buruk.
Bagi para peserta, program magang seperti ini mesti rutin dilaksanakan dan dikolaborasikan karena akan banyak sekali manfaat yang didapatkan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pertemanan yang lebih luas.