KLIKANGGARAN - Ibadah merupakan kewajiban setiap orang yang beragama. Kewajiban beribadah bagi umat muslim adalah salat, zakat, dan puasa ramadhan. Ibadah tersebut akan tidak terasa berat jika kita memahami hakikatnya.
Pasalnya, jika kita tidak memahami hakikat dari sebuah ibadah, maka ibadah tersebut akan terasa berat. Kita akan merasa bahwa ibadah tersebut adalah sebuah beban yang memberatkan.
Jika kita ingin melawan beratnya beribadah, kita harus mengetahui hakikatnya. Imam Badiuzzaman Said Nursi, menjelaskan hakikatnya dengan sangat jelas dalam bukunya Nasihat Spiritual, kalimat ketiga. Said Nursi menjelaskan hakikatnya dengan sebuah cerita imajiner yang singkat.
Diceritakan bahwa terdapat 2 orang prajurit yang diperintahkan untuk menuju ke sebuah kota. Keduanya berjalan bersama lalu menemui sebuah persimpangan. Di sana mereka bertemu seseorang yang menjelaskan keadaan kedua jalan tersebut.
Baca Juga: Melihat Uniknya Tradisi Ngabuburit Masyarakat Indonesia di Bulan Ramadan Menunggu Berbuka Puasa
Dijelaskan bahwa jalan sebelah kanan tidak mengandung bahaya, dan di sana akan menemukan kelapangan, ketenangan, dan keberuntungan.
Sementara jalan sebelah kiri, di samping tidak bermanfaat, sembilan dari sepuluh para pelintasnya mengalami kerugian.
Perlu diketahui bahwa kedua jalan tersebut memiliki jarak yang sama. Yang membedakan hanya satu, yaitu pejalan yang melalui sisi kiri berjalan tanpa membawa tas, barang, dan senjata sehingga secara lahiriah ia merasa ringan dan nyaman.
Sebaliknya, pejalan yang melalui sisi kanan yang terikat dengan posisi dirinya sebagai prajurit harus membawa tas lengkap berisi perlengkapan makanan seberat 4 kg dan senjata negara
seberat 2 kg di mana dengan itu dapat mengalahkan semua musuh.
Setelah mendengarkan penjelasan, orang yang bernasib baik melewati jalan sebelah kanan. Ia berjalan seraya memikul sejumlah beban, namun hatinya tenang dan jiwanya bebas dari segala ketakutan.
Adapun orang yang bernasib buruk enggan menjadi prajurit dan tidak mau terikat peraturan. Dia meniti jalan sebelah kiri.
Meski fisiknya bebas dari beban satu ons, namun kalbunya di bawah tekanan beban ribuan kuintal derita dan jiwanya tersiksa oleh berbagai kecemasan yang tak terhingga.
Artikel Terkait
Habib Husein Ja'far Hadar Sebut 'Jangan Berlebihan', Bagaimana dalam Ibadah dan Beragama?
Ketum DPP SAHI: Kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji Harus Ditolak jika Abaikan Rasionalitas dan Empati
Inilah Amalan dan Tata Cara Ibadah Malam Nisfu Sya'ban 1443 H yang Jatuh pada Kamis Malam 17 Maret 2022
Jangan Risau! Inilah Amalan yang Boleh Dilakukan Wanita Haid saat Malam Nisfu Sya'ban