Opini yang ditulis oleh Scott Ritter, mantan perwira intelijen Korps Marinir AS dan penulis 'SCORPION KING: America's Suicidal Embrace of Nuclear Weapons from FDR to Trump.
(KLIKANGGARAN)--Retorika keras Joe Biden tentang Rusia, yang dipicu oleh kesaksian FBI yang bermotif politik yang menuduh terus menerus Rusia mencampuri pilpres AS, mungkin berpengaruh baik pada basisnya. Tetapi jika sekutu AS bertindak, itu bisa berarti perang.
Joe Biden berbicara tentang pertunjukan yang bagus. "Saya yakin Rusia adalah lawan, saya benar-benar yakin," katanya di balai kota CNN Kamis malam. Pernyataan Biden itu menanggapi pertanyaan dari moderator, Anderson Cooper, tentang apakah Biden memandang Rusia sebagai "musuh".
Dalam dunia semantik yang dipolitisasi seperti yang digunakan oleh Joe Biden, perbedaan antara "lawan" (seseorang yang bersaing atau berkelahi dengan yang lain; saingan atau musuh) dan "musuh" (orang yang secara aktif menentang atau memusuhi seseorang atau sesuatu) tidak mengenal perbedaan antara mens rea (niat atau pengetahuan melakukan kesalahan), sebagai lawan actus reus (tindakan atau perilaku yang sebenarnya). Keduanya merupakan unsur kejahatan dan, menurut Biden, tindakan Rusia tersebut melanggar kedua prinsip tersebut.
"Tujuan luar biasa Putin adalah untuk memecah NATO," kata Biden kepada penonton yang dibuat untuk televisi, "untuk secara mendasar mengubah keadaan di Eropa sehingga dia tidak harus menghadapi seluruh kontingen NATO."
Mens Rea.