Kisah Pemadaman Listrik, Sengon Seharga 1 Triliun

photo author
- Rabu, 7 Agustus 2019 | 14:00 WIB
Sengon dan Listrik
Sengon dan Listrik

Itulah. Mengapa tidak boleh ada pohon dekat SUTET (Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi). Jangankan sampai nyenggol, memasuki medan magnetnya pun sudah mengganggu. Bisa korsleting yang mengakibatkan arus listrik terhenti.


Mengapa yang korsleting di selatan Semarang, padamnya di Jakarta dan Jabar?

Orang Jakarta itu makan listriknya paling besar. Apalagi ditambah daerah industri sekitarnya: Tangerang, Bogor, Bekasi, Karawang.


Padahal pembangkit listrik terbesarnya ada di Jatim. Di Paiton.


Maka harus ada pengiriman listrik dalam jumlah besar dari Jatim ke Jakarta. Sekitar 3000 MW, tepatnya saya sudah lupa.


Listrik sebesar itu hanya bisa dikirim lewat SUTET --yang tegangannya 500 kVA. Ibarat kirim air, selangnya harus sangat besar.


Kian tinggi tegangannya kian luas medan magnetnya. Karena itu harus ada sempadan yang lebar. Di sepanjang jalur SUTET tidak boleh ada tanaman tinggi. Dalam istilah listrik sempadan itu disebut ROW --Right of Way.


Dulu selalu ada patrol yang mengawasi ROW itu --apakah mulai ada gejala pohon yang mengganggu. Tidak harus tiap hari. Pohon tidak bisa mendadak tinggi.


Pertanyaannya: apakah anggaran patroli masih ada? Atau, manajemen patrolinya yang lemah? Atau, patroli sudah dilakukan, laporan sudah dibuat, tapi tidak ada anggaran penebangan pohon?


Sesederhana itu. Tapi, ada juga unsur nasib.


Jawa itu sebenarnya sudah aman. Biarpun sebagian besar pembangkitnya ada di Jatim, di Jawa sudah punya dua jalur SUTET. Jalur Utara (yang lewat Ungaran, Semarang itu) dan jalur tengah. Membentang dari ujung timur ke ujung barat Jawa.


Kalaupun ada gangguan di jalur utara seperti itu sebenarnya tidak ada masalah. Arus listriknya bisa otomatis pindah ke SUTET jalur tengah.


Pohon sengon itu bukan satu-satunya tersangka.


Memang nasib PLN lagi apes, terutama Plt Dirutnya. Masih baru. Belum 24 jam.


Hari Minggu itu ada perbaikan SUTET jalur tengah. Di timur Tasikmalaya. SUTET-nya dimatikan. Dengan pertimbangan sangat rasional: pada hari Minggu beban listrik di sekitar Jakarta turun drastis. Cukup dilayani jalur utara.


Sayang, kok sengon itu begitu jahatnya --bergoyang di hari Minggu itu. SUTET Utara kena sengon. SUTET tengah lagi diperbaiki.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X