Sikap Cak Imin memilih Gus Ipul sebagai kandidat yang diusung pada Pilkada serentak tahun depan tidak boleh luput dari analisis wacana, kenapa demikian? padahal publik tahu bahwa Khofifah Indar Parawansa yang jelas NU dan dibesarkan dalam ruang ideologi organisasi sama, dilewati dan tidak diusung. Membuktikan bahwa PKB masih cenderung sama saja dengan partai-partai lainnya, mestilah kita belajar pada keadaan tersebut.
Tak ada nasionalis, tak ada religius, tak ada santri, asalkan menguntungkan partai maka itu yang patut direkomendasikan. Bersama-sama dicek oleh PMII atau NU daerah, apakah partai tersebut bekerja sebagai ruang aspirasi politik santri?
Politik Rahmatan Lil'alamin, apakah Anda benar-benar yakin?
Catatan penting yang haram dilewat oleh para pembaca adalah ketika PKB tidak memiliki ruang untuk membangun komunikasi politik pencitraan kerja nyata, sehingga lagi-lagi komunitas yang tertempel bagian dari Islamlah sasaran utama kampanye praktisnya.
Jalaluddin Rumi ; apa pun yang kau sebut dan kau anggap tuhan, maka sebenarnya itu bukan tuhan.
Mudah-mudahan egosentris Jawa dan non Jawa, atau Nahdliyyin bukan Nahdliyyin mampu teratasi dengan baik untuk menciptakan partai yang baik dan berkualitas seperti yang dicita-citakan oleh fonding fathernya, dan menjauhkan PKB dari ambisi kekuasaan fokus pada perjuangan hingga waktu yang berbicara apakah PKB layak menjadi atau berada di kursi kepemimpinan.
Tak perlu rahmatan Lil'alamin dulu, yang penting gemah ripah repeh rapih lohjinawi.