Klikanggaran.com - Bagaimana reaksi Anda ketika mendapat giliran work from home? Bagi Anda yang belum berkeluarga, bekerja dari rumah bisa jadi anugerah tersendiri. Anda tidak perlu terburu-buru mengejar angkutan menuju kantor, berdesak-desakan dalam bus, dan mati bosan karena macet. Anda hanya perlu duduk manis di depan laptop, bahkan bagi pemalas, mandi pagi adalah opsi terakhir yang bisa terpikirkan ketika work from home.
Nah, bagi yang sudah berkeluarga, tidak semua bersuka cita menyambut work from home. Jika Anda seorang ayah, siap-siap saja dimintai tolong menjaga si kecil ketika ibunya hendak menggarap pekerjaan domestik. Jika Anda seorang Ibu, siap-siap saja si kecil nggandol ke mana pun Anda bergerak, termasuk mungkin ketika Anda harus melakukan pertemuan daring. Kemungkinannya adalah, pekerjaan Anda malah tidak selesai tepat waktu seperti Anda bekerja di kantor.
Dalam satu bulan, kemungkinan besar lebih banyak jatah work from home daripada datang ke kantor, apalagi di awal pandemi. Bosan? Sudah barang tentu. Akan tetapi, kita tidak bisa seenaknya meninggalkan kewajiban. Anda harus pintar-pintar mencari cara untuk mengusir kejenuhan. Tim Klik akan membaginya satu untuk Anda.
Baca Juga: Pungutan PHP Dinaikkan 400 Persen, Ribuan Nelayan di Kota Tegal Terancam Menganggur
Pernah ke pantai? Atau malah sudah menjadi hobi? Kalau iya, selamat! Anda tidak akan mati bosan karena aktivitas work from home yang seolah-olah tidak ada habisnya.
Pantai sebagai sebuah tujuan wisata tentu memiliki sejuta daya tarik. Ia tidak hanya dijadikan tempat relaksasi, tetapi juga sebagai lahan bermain dan belajar. Anak-anak tentu suka bermain air dan berkreasi dengan pasir pantai, dibentuk menjadi objek sesuka mereka.
Jika musim angin tiba, sekitar bulan Juni sampai September, pantai menjadi tempat yang cocok untuk bermain layang-layang. Bahkan, di beberapa daerah, pantai dijadikan tempat menggelar festival layang-layang berukuran besar.
Baca Juga: Berada di Dekat Jakarta, Bagaimanakah Logat Penduduk Pulau Seribu?
Tentu saja, sponsor besar menyediakan hadiah yang juga besar nilainya. Wajar jika jumlah pesertanya selalu membludak. Tidak hanya bermain layang-layang, pantai juga dijadikan tempat beberapa olahraga seperti kano, kite surfing, juga sudah tentu, renang.
Pantai sebagai tempat relaksasi memiliki beragam manfaat. Pasir pantai dihasilkan dari pecahan karang, juga cangkang hewan yang ditinggalkan penghuninya. Gerusan ombak membuatnya menjadi halus dan menjadi media yang tepat untuk merangsang sensor motorik balita.
Pasir pantai juga dapat dimanfaatkan sebagai scrub alami yang mampu membuat kulit halus seketika. Air yang mengandung garam dapat membuat otot rileks dan cukup ampuh menghilangkan pegal-pegal setelah lelah beraktivitas. Belum lagi suara ombak dan angin, serta aroma air laut dipercaya sebagai salah satu perangkat terapi menenangkan pikiran. Coba saja, Anda pasti ketagihan.
Baca Juga: Mengapa Masih Banjir? Pemprov DKI Jakarta Terbitkan IMB Kawasan walaupun Tidak Memenuhi Ketentuan
Pantai sebagai sebuah ekosistem, tentu menyumbang keseimbangan bagi alam. Pantai berkarang dan memiliki hutan mangrove di sekitarnya, dapat menahan besarnya gelombang semisal terjadi tsunami kecil. Pun, hutan mangrove yang sudah lebat adalah habitat bagi banyak jenis fauna, seperti burung, kepiting, juga tupai.
Bayangkan jika tidak ada hutan mangrove, bisa jadi fauna yang tersebut tadi tidak akan bertahan lama hidupnya. Lama-kelamaan tentu akan punah dan membuat rantai makanan berantakan.
Artikel Terkait
Resmi, Anies Umumkan Perpanjangan Work From Home Hingga 19 April 2020
Dear PNS, Kerja WFH Gaji Tetap Utuh
Pemerintah Umumkan Pembatasan Kegiatan Warga dan Kantor WFH 75%
DKM Permata Sawangan Gelar Zoom Bagi Remaja WFH Bangun Akhlak
Sistem Kerja Work From Home (WFH) dan Full Remote Working (FRW) di Masa Pandemi, Apa Bedanya?
Karikatur: 'Musim' Work from Home