opini

Tanggapan terhadap Misi Pedamaian Jokowi: Citra dan kesan bahwa Jokowi “inward looking” mulai Pupus

Kamis, 30 Juni 2022 | 05:22 WIB
Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, pada Rabu, 29 Juni 2022 (presidenri.go.id)

Ini akar masalah sehingga untuk mendamaikan tidak berada dalam posisi menyalahkan satu pihak, dengan argumen apa pun, tetapi kemudian memberi pembenaran pada yang lain. Kesalahan mengambil posisi di dalam PBB bisa dihapus dengan peran strategisyang sedang dilakukan Jokowi sekarang.

Posisi presidensi Indonesia di dalamnya sangat strategis dan menguntungkan bagi Jokowi dan Indonesia untuk berperan. Kelembagaan G-20 sangat penting dan mungkin lebih penting dari PBB yang isinya negara gangster dengan watak untuk menguasai, mendominasi dan bahkan jika bisa meniadakan eksistensi negara tertentu.

PBB sulit diharapkan berperan untuk mendamaikan perang Rusia Ukraina karena posisinya sudah berpihak.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Beli Pertalite dan Solar Bersubsidi Pakai Aplikasi, Kapan Mulai Berlakunya?

Misi perdamaian ini tidak mesti dijalankan sendiri, tetapi perlu untuk mengajak negara besar bersikap seperti Indonesia, politik bebas aktif, yang oleh banyak kalangan ahli tidak harus bersikap netral.

Tetapi untuk kasus perang Rusia Ukraina (Nato) ini, Indonesia harus memposisikan diri netral dan mengajak sebanyak mungkin negara lain untuk anti perang karena perang adalah ketotolan dan jalan setan menuju kehancuran bumi dan umat manusianya.


Indonesia layak tampil sebagai negara yang berpengaruh di dunia untuk menjalankan misi perdamaian ini. Sejarah peranan Indonesia di dalam diplomasi dan perdamaian sudah dikenal dunia dimana Bung Karno adalah tokoh dunia yang sangat dikenal akrena berdiri di tengah konflik ideologi dunia Barat dan Timur yang mengerikan.

Baca Juga: Unggah Photo Momen Bertiga dengan Istri dan Arkana, Ridwan Kamil Ungkap Pentingnya Memori Visual, Maksudnya?

Jaman Soeharto juga banhak tampil diplomat-diplomat hebat yang mampu berperan mendamainakn. Konflik ideollogi di Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Peranan Jokowi dalam hal ini sangat dihargai karena merupakan lompatan untuk Indonesia tampil kembali di gelanggang internasional, yang riskan konflik. Selamat berjuang Mr President!

Penulis: Prof. Didik J Rachbini, MSc., PhD.
Rektor Universitas Paramadina

Halaman:

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB