opini

Ketika Akreditasi Jadi Ritual: Saatnya Kembali ke Substansi Mutu

Selasa, 11 November 2025 | 21:47 WIB
Foto Ilustrasi Akriditasi Pendidikan (Ilustrasi oleh ChatGPT)

Digitalisasi proses akreditasi melalui platform seperti SISPENA 4.0 yang kini digunakan BAN-S/M sudah menjadi langkah maju, tetapi harus disertai peningkatan kualitas pendampingan agar data yang diunggah benar-benar mencerminkan praktik pendidikan yang sesungguhnya.

Akreditasi seharusnya tidak berhenti pada perolehan sertifikat atau nilai, tetapi menjadi proses refleksi kelembagaan yang mendorong budaya mutu, keterbukaan data, dan peningkatan hasil belajar peserta didik. Jika sistem penjaminan mutu dapat mengintegrasikan evaluasi berbasis outcome, pembinaan berkelanjutan, serta kolaborasi antara BAN, LAM, dan satuan pendidikan, maka akreditasi akan berfungsi sebagaimana mestinya bukan sekadar alat penilaian administratif, tetapi motor penggerak mutu pendidikan nasional.

Penulis: Firmansyah dan Nabila (Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan UNPAM)

Halaman:

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB