opini

Kegunaan ChatGPT bagi Peserta Didik dalam Pembelajaran: Sebuah Terobosan Pembelajaran Masa Kini

Selasa, 8 April 2025 | 21:31 WIB
Kegunaan ChatGPT bagi Peserta Didik dalam Pembelajaran: Sebuah Terobosan Pembelajaran Masa Kini (Dok)


KLIKANGGARAN--Di era digital yang semakin berkembang, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah ChatGPT, sebuah teknologi yang mampu memahami, mengolah, dan merespons berbagai pertanyaan dengan cara yang hampir menyerupai interaksi manusia.

Dalam dunia pendidikan, kehadiran ChatGPT menawarkan berbagai manfaat yang dapat mengubah cara peserta didik dalam belajar. Namun, sejauh mana teknologi ini benar-benar membantu? Apakah ChatGPT hanya sekadar tren, atau justru bisa menjadi revolusi dalam pembelajaran?

Salah satu keunggulan utama ChatGPT adalah kemampuannya sebagai sumber belajar yang instan dan praktis. Peserta didik sering kali menghadapi kendala dalam memahami materi atau mencari referensi yang akurat.

Dengan adanya ChatGPT, mereka dapat memperoleh jawaban kapan saja tanpa harus bergantung pada guru atau buku teks yang terkadang sulit diakses. Ini seperti memiliki tutor pribadi yang siap menjelaskan konsep-konsep sulit kapan saja dibutuhkan.

Tak hanya sebagai penyedia informasi, ChatGPT juga dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan menulis dan berpikir kritis. Dalam dunia akademik, keterampilan menulis sangat penting, baik untuk menyusun esai, laporan, maupun tugas akademik lainnya.

Dengan menggunakan ChatGPT, peserta didik bisa mendapatkan saran dalam menyusun tulisan, memperbaiki tata bahasa, serta menyusun argumen yang lebih kuat. Selain itu, ChatGPT juga bisa menjadi sparring partner dalam berpikir kritis, karena jawaban yang diberikan dapat memancing diskusi dan analisis lebih lanjut.

Belajar dengan metode konvensional sering kali terasa membosankan bagi sebagian peserta didik. ChatGPT hadir sebagai solusi denganmenawarkan pengalaman belajar yang lebih interaktif. Tidak hanya menjawab pertanyaan, teknologi ini juga bisa memberikan contoh, latihan soal, hingga kuis yang membantu peserta didik menguji pemahaman mereka.

Bayangkan memiliki guru yang tidak pernah lelah menjelaskan, dan selalu siap memberikan tantangan intelektual baru! Meski memiliki banyak keunggulan, bukan berarti ChatGPT bisa menggantikan peran guru atau sumber belajar lainnya. Jawaban yang diberikan oleh kecerdasan buatan ini tidak selalu akurat atau sesuai konteks.

Oleh karena itu, peserta didik harus tetap berpikir kritis, membandingkan jawaban yang diberikan dengan sumber lain, dan tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi ini. Penggunaan ChatGPT sebaiknya menjadi pelengkap, bukan pengganti metode pembelajaran konvensional yang melibatkan interaksi langsung dengan guru dan teman sebaya.

ChatGPT adalah alat yang luar biasa bagi peserta didik dalam meningkatkan pengalaman belajar mereka. Dengan penggunaan yang tepat, teknologi ini dapat membantu memahami materi pelajaran, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, serta menjadikan proses belajar lebih menyenangkan dan interaktif.

Namun, seperti halnya alat lainnya, ChatGPT harus digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab. Dengan kombinasi yang tepat antara teknologi dan metode pembelajaran tradisional, peserta didik dapat memanfaatkan potensi ChatGPT secara maksimal untuk meraih kesuksesan akademik di masa depan.


Artikel ini merupakan opiniyang ditulis oleh Dewi Purnama Sari,S.Pd.,M.Pd. (Dosen Universitas Pamulang)

Tags

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB