Peran Kedisiplinan Bekerja Pada Generasi Muda di Era Modern

photo author
- Senin, 7 Juli 2025 | 09:24 WIB
Peran Kedisiplinan Bekerja Pada Generasi Muda di Era Modern
Peran Kedisiplinan Bekerja Pada Generasi Muda di Era Modern

Salah satu tantangan besar dalam menanamkan nilai kedisiplinan pada generasi muda adalah pengaruh budaya populer yang sering mempromosikan ilusi kesuksesan instan. Media sosial dipenuhi narasi tentang orang-orang yang “berhasil” dalam waktu singkat, tanpa terlihat proses panjang dan kerja keras di balik layar.

Hal ini membuat sebagian anak muda terjebak dalam pemikiran bahwa kedisiplinan itu tidak penting, bahwa kesuksesan bisa diraih hanya dengan menjadi “berbeda” atau “berani ambil risiko”.

Padahal, kenyataan di lapangan berbicara sebaliknya. Hampir semua tokoh sukses—baik di dunia bisnis, teknologi, maupun seni—memiliki pola kerja yang disiplin. Mereka mungkin bekerja dengan cara yang tidak konvensional, tetapi tetap memiliki rutinitas, target, dan konsistensi yang luar biasa.

Steve Jobs, Elon Musk, hingga penulis populer seperti Haruki Murakami dikenal sangat disiplin dalam menjalani kegiatan harian mereka. Kreativitas dan kedisiplinan bukanlah dua kutub yang bertentangan. Justru, kedisiplinan adalah wadah yang memungkinkan kreativitas tumbuh secara terstruktur dan berkelanjutan.

Membangun Budaya Disiplin Sejak Dini

Menanamkan kedisiplinan tidak bisa hanya dilakukan saat seseorang sudah terjun ke dunia kerja. Proses ini sebaiknya dimulai sejak masa pendidikan. Sekolah dan perguruan tinggi harus mulai merancang sistem yang tidak hanya mengejar capaian akademis, tetapi juga membentuk karakter kerja yang kuat. Program magang, tugas berkelompok, hingga kegiatan ekstrakurikuler bisa menjadi sarana untuk menanamkan nilai kedisiplinan secara kontekstual.

Di sisi lain, dunia kerja juga harus memberikan ruang yang mendorong tumbuhnya kedisiplinan berbasis kesadaran, bukan sekadar pengawasan. Budaya kerja yang menekankan pada tanggung jawab individu, transparansi, dan umpan balik yang jujur akan membantu membentuk karakter pekerja yang disiplin secara mandiri.

Kesimpulan

Kedisiplinan bekerja bukanlah nilai kuno yang kehilangan tempat di era modern. Justru, dalam dunia yang semakin fleksibel dan kompleks, kedisiplinan menjadi pilar penting yang menjaga arah dan konsistensi generasi muda dalam meraih tujuan. Kedisiplinan bukan sekadar soal kepatuhan, tetapi tentang komitmen, tanggung jawab, dan kemampuan mengelola diri di tengah kebebasan yang ditawarkan zaman.

Generasi muda harus mampu memahami bahwa disiplin bukan musuh kreativitas, melainkan temannya. Disiplin adalah cara kita menunjukkan bahwa kita menghargai waktu, pekerjaan, dan diri sendiri.

Tanpa kedisiplinan, talenta sehebat apa pun akan mudah tenggelam dalam ketidakteraturan. Maka dari itu, mari kita hidupkan kembali semangat disiplin dalam format baru yang sesuai dengan dinamika zaman—agar generasi muda tak hanya menjadi pengguna teknologi, tapi juga pelaku perubahan yang bertanggung jawab dan profesional.

 

Ditulis oleh: Raistin Nur Abidin

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ratih Sugianti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Nilai-Nilai HAM: Antara Janji Moral dan Kenyataan Sosial

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:38 WIB

Dugaan Perjudian di Gacha Game dan Loot Box di Indonesia

Minggu, 14 Desember 2025 | 14:51 WIB

PKB Blunder, M Nuh dan Nusron Berkibar

Jumat, 12 Desember 2025 | 19:39 WIB

Konflik di PBNU dan Hilangnya Ruh Khittah Ulama

Senin, 8 Desember 2025 | 16:19 WIB

OPINI: Ketika Rehabilitasi Menyalip Pengadilan

Kamis, 4 Desember 2025 | 12:25 WIB
X