KLIKANGGARAN -- Di tengah era modern yang ditandai dengan kemajuan teknologi, perubahan nilai sosial, dan pola kerja yang semakin fleksibel, generasi muda menghadapi tantangan yang tidak dialami oleh generasi sebelumnya.
Mereka lahir dan tumbuh dalam suasana yang serba cepat, digital, dan penuh distraksi. Dalam konteks seperti ini, muncul pertanyaan penting: apakah kedisiplinan dalam bekerja masih relevan bagi generasi muda? Ataukah itu hanya warisan lama yang sudah tak sesuai dengan zaman?
Pertanyaan tersebut perlu dijawab dengan jujur dan menyeluruh, sebab jawabannya akan menentukan arah pembentukan karakter dan mentalitas kerja generasi penerus bangsa. Jawaban saya pribadi: kedisiplinan justru menjadi semakin penting di era modern, bukan semakin tidak relevan. Hanya saja, bentuk dan praktiknya memang perlu disesuaikan dengan konteks zaman.
Baca Juga: Jakarta Diprediksi Berawan dan Diguyur Hujan Petir pada Senin 7 Juli 2025, Warga Diminta Waspada
Kedisiplinan dalam Paradigma Lama dan Baru
Dalam paradigma lama, kedisiplinan sering diidentikkan dengan kepatuhan mutlak terhadap aturan, kehadiran fisik di kantor, dan kerja dari pukul 9 pagi hingga 5 sore. Model ini dibentuk dari era revolusi industri yang menekankan efisiensi dan keteraturan. Namun, era digital telah mengubah banyak hal.
Kini, bekerja tidak selalu berarti hadir secara fisik. Ada pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah, di kafe, bahkan di luar negeri, selama terhubung dengan internet. Waktu kerja pun menjadi lebih fleksibel, terutama dalam profesi-profesi baru seperti content creator, freelance designer, digital marketer, hingga developer.
Namun, justru dalam fleksibilitas inilah kedisiplinan menemukan tantangan terbesarnya. Ketika tidak ada atasan yang mengawasi langsung, ketika tidak ada jam kantor yang mengikat, maka satu-satunya kendali yang bisa memastikan seseorang tetap produktif adalah kendali dari dalam diri sendiri. Di sinilah kedisiplinan berubah bentuk—dari kepatuhan terhadap sistem, menjadi pengelolaan diri secara sadar dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Soal Rekam Jejak para Calon Dubes, Komisi I DPR: Kelas Berat Semua
Disiplin sebagai Pilar Kompetensi Profesional
Dalam berbagai studi terkait dunia kerja modern, kedisiplinan tetap menempati posisi penting dalam daftar soft skill yang dibutuhkan. Dunia kerja kini menuntut pekerja yang mandiri, bertanggung jawab, dan dapat diandalkan.
Tanpa disiplin, seseorang cenderung tidak mampu menyelesaikan tugas tepat waktu, mengelola jadwal dengan baik, atau menjaga konsistensi kualitas pekerjaan. Ini berlaku baik di perusahaan besar maupun dalam dunia wirausaha atau startup.
Generasi muda harus memahami bahwa profesionalisme tidak lahir dari bakat semata, melainkan dari kebiasaan kerja yang konsisten. Menyelesaikan tugas tanpa harus diminta, hadir tepat waktu dalam pertemuan daring, hingga mampu menjaga ritme kerja meski tanpa pengawasan langsung—semua itu adalah wujud kedisiplinan yang relevan dengan zaman sekarang.
Budaya Populer dan Ilusi Kesuksesan Instan
Artikel Terkait
Viral Wuling Air EV di Bandung Tetiba Hangus, Instagram Wuling Digeruduk Netizen: Mobil Listrik Kebakar Tuh, Min!
Timnas Putri Kubur Mimpi ke Piala Asia 2026, Erick Thohir Minta Publik Sabar: Perlu Waktu Bangun Tim
Jelang Oxford United vs Indonesia All Star Malam Nanti, Ole Romeny: Mari Kita Tunjukkan Permainan Indah
Insiden Longsor Imbas Hujan Deras di Bogor, Bupati Rudi: 1 Korban Tewas, 2 Orang dalam Pencarian
Momen Hangat Prabowo Disambut Diaspora Indonesia di Brasil, Sempat Berbincang Singkat saat Tiba di Hotel
FKDT Kab Cilacap Usulkan Ijazah MDT Memilki Nilai Point SPMB
Konvensi Pengajar Bimbel Nurul Fikri 2025: Satu Visi Seribu Inovasi
Soal Rekam Jejak para Calon Dubes, Komisi I DPR: Kelas Berat Semua
Mantan Menteri Jokowi Dicalonkan Jadi Dubes Amerika Serikat, DPR Beberkan Rekam Jejaknya
Jakarta Diprediksi Berawan dan Diguyur Hujan Petir pada Senin 7 Juli 2025, Warga Diminta Waspada