Amazingly, seiring berjalannya waktu, saya mulai menemukan banyak perubahan pada Afnan. Ia mulai bisa menahan diri saat merasa terusik atau tidak nyaman.
Mulai mencoba mengungkapkan apa yang dirasakan melalui komunikasi verbal, bukan dengan tangisan atau teriakan. Ia yang kerap terlihat bercucuran air mata, sekarang lebih banyak muncul tawa dan senyuman.
Saya jadi memahami, ternyata bukan getaran saja yang bisa beresonansi hingga membuat benda lain di sekitarnya ikut bergetar. Tapi emosi, rasa pun bisa juga beresonansi. Resonansi rasa.
Artikel ini merupakan opini an ditulis oleh Ika Saginingsih, Praktisi Pendidikan di Bekasi***
Artikel Terkait
Pemkot Lubuk Linggau Raih Opini WTP Kali ke 12 dari BPK
Di Bawa Kepemimpinan Herman Deru, Pemprov Sumsel Berhasil Pertahankan Opini WTP ke-9
Pemkab Musi Rawas Raih Opini WTP atas LHP LKPD Tahun Anggaran 2022
DPD A-PPI Nagan Raya : Pentingnya Peran Insan Pers Dalam Mengawal Pilkada danJangan terjebak Opini Publik dalam Polarisasi Politik di Media Sosial
Pengaruh Media dalam Membentuk Opini Politik di Masyarakat
Hotman Paris Sebut Kasus Lisa Mariana vs Ridwan Kamil Sudah 'Buntu': Bukti Baru Tak Pengaruhi Opini Publik
OPINI: Dokter Sang Predator, Pintar Tak Bermoral