KLIKANGGARAN -- Sebagai mahasiswa jurusan Matematika, saya merasa mata kuliah Data Sains menjadi salah satu titik balik dalam memahami betapa luasnya penerapan ilmu yang saya pelajari.
Selama ini, banyak orang mengira matematika hanya soal angka, rumus, dan soal-soal ujian yang rumit. Namun, lewat Data Sains, saya melihat bagaimana konsep-konsep matematika justru menjadi alat yang sangat relevan dan berdaya guna di era digital seperti sekarang.
Salah satu hal yang membuat saya menyukai mata kuliah ini adalah sifatnya yang aplikatif. Kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mengolah data menggunakan tools seperti Python dan Excel.
Baca Juga: Matematika yang Relevan : Logika dan Himpunan dalam Tindakan Nyata
Dari sekadar kumpulan data mentah, saya bisa menemukan pola, tren, dan membuat visualisasi yang memudahkan orang lain memahami informasi. Proses ini sangat memuaskan karena saya bisa melihat hasil nyata dari analisis yang saya lakukan.
Mata kuliah ini juga membuka wawasan saya bahwa matematika bisa menjadi “bahasa” untuk memecahkan berbagai persoalan nyata. Mulai dari isu penjualan produk, prediksi cuaca, hingga tren media sosial — semuanya bisa dianalisis dengan pendekatan data sains. Ini membuat saya lebih termotivasi untuk terus belajar karena saya tahu ilmu yang saya pelajari bisa langsung diterapkan di berbagai bidang pekerjaan.
Selain itu, Data Sains juga melatih kemampuan berpikir kritis. Tidak cukup hanya tahu cara menghitung atau mengolah data, saya juga harus bisa menarik kesimpulan, menghindari bias, dan memahami konteks dari data tersebut. Mata kuliah ini membuat saya lebih teliti, tidak mudah puas dengan angka semata, dan selalu bertanya, “Apa makna di balik data ini?”
Baca Juga: Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025: Banyak Dikeluhkan, Harapan Perubahan di 2026
Yang menarik, Data Sains juga memperkenalkan saya pada dunia kolaboratif. Banyak tugas yang mengharuskan kerja kelompok dan diskusi, seperti saat mengerjakan proyek akhir semester. Di situ saya belajar pentingnya komunikasi dan kerja sama, karena data tidak bisa bicara sendiri — kita harus bisa menyampaikannya dengan tepat kepada orang lain.
Bagi saya, Data Sains bukan sekadar mata kuliah, tapi jendela baru yang membuka berbagai kemungkinan karier dan kontribusi di masa depan. Mata kuliah ini mengubah cara pandang saya terhadap matematika: dari ilmu yang teoritis menjadi alat yang dinamis, relevan, dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern. Itulah mengapa Data Sains menjadi mata kuliah favorit saya selama kuliah di jurusan Matematika.
Ditulis oleh Zepanya Putra Hutabarat (Mahasiswa Prodi Matematika Unpam)
Artikel Terkait
Kalkulus dan Perjalanan Mencari Arti di Balik Angka
Masa Depan Tak Terhindarkan: Membuka Pintu dengan Sains Data
Model SIR: Solusi Sederhana untuk Masalah Penyakit Menular yang Kompleks
Dania, Siswa SMAN 5 Bandung: Masuk ITB Karena Berani Bermimpi
Ketika Doa dan Usaha Berpelukan: Bahagianya Nabila, Siswa SMA Al-Hadiid Cileungsi, Diterima di IPB
Nurul Fikri Excellence Award 2025: Apresiasi Penuh Makna untuk Para Pegawai Berprestasi
Dugaan Jual Beli Kursi SPMB 2025 di Bandung, Diduga Capai Rp8 Juta per Siswa
Dugaan Korupsi Chromebook Rp9,9 Triliun Terungkap, Kejagung Cegah 3 Eks Stafsus Nadiem Makarim
Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025: Banyak Dikeluhkan, Harapan Perubahan di 2026
Matematika yang Relevan : Logika dan Himpunan dalam Tindakan Nyata