Ketika Doa dan Usaha Berpelukan: Bahagianya Nabila, Siswa SMA Al-Hadiid Cileungsi, Diterima di IPB

KLIKANGGARAN -- Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa doa adalah senjata orang mukmin. Ungkapan ini bukan sekadar nasihat, melainkan pelita harapan yang menerangi langkah kita sehari-hari.

Doa bukan hanya serangkaian kata, melainkan bisikan hati yang penuh keyakinan, yang mampu menembus langit dan menggugah kasih sayang Ilahi.

Di balik doa, tersimpan kekuatan yang bisa mengubah jalan hidup seseorang.

Lihatlah kisah Nabi Ibrahim. Dalam kondisi yang mustahil, ketika tubuhnya dilempar ke dalam kobaran api, beliau hanya berbisik, “Hasbunallah wa ni’mal wakil.” Cukuplah Allah sebagai penolong, sebaik-baik pelindung.

Dan apa yang terjadi? Api pun tak kuasa membakar.

Doa menyelamatkannya, membawa harapan dari tengah-tengah keputusasaan.

Baca Juga: Kalkulus dan Perjalanan Mencari Arti di Balik Angka

Begitu pula dengan Nabi Yunus, yang terkurung dalam gelapnya perut ikan di kedalaman laut. Tak ada yang bisa menjangkaunya, kecuali doa.

“Laa ilaaha illaa anta subhanaka inni kuntu minazh zhaalimin,” lirihnya.

Dan laut pun memuntahkan harapannya kembali ke daratan. Kisah-kisah ini bukan dongeng semata, melainkan bukti nyata bahwa saat manusia tak berdaya, doa menjadi jembatan menuju pertolongan Tuhan.

Kisah serupa, meski dalam balutan zaman yang berbeda, hadir dalam sosok Nabila Soleha, siswi SMA Al-Hadiid Cileungsi.

Dengan penuh harap, ia menengadahkan tangan, memohon kelancaran belajar, kemudahan dalam ujian, dan satu pintu yang ia impikan: diterima di IPB Bogor.

Di setiap sujudnya, di sela-sela belajar yang melelahkan, Nabila mengikat harapan dengan doa. Dan akhirnya, langit menjawab.

Alhamdulillah, Nabila Soleha, peserta program PPLS Bimbel Nurul Fikri Cabang Limus, dinyatakan lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025 dan diterima di Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Institut Pertanian Bogor.