Lebih jauh, kita bisa melihat arogansi dari penjajah dan keberpihakan pihak-pihak tertentu dengan munculnya tokoh Sabra dalam film Captain America terbaru ini.
Sekarang pilihan ada ditangan konsumen, menjadi pahlawan yang sesungguhnya atau malah terseret oleh kibul yang ditampilkan oleh film ini. Menjadi pahlawan sesungguhnya bisa dengan menerapkan cancel culture terhadap kibul Hollywood dan arogansi penjajah yang ditampilkan dalam film ini. Karena menampilkan film yang mendaulat negara dan tokoh pelanggar HAM menajdi superhero adalah sebuah kibul Hollywood yang menunjukan arogansi terhadap kemanusiaan.
Penulis: Welcy Fine (Dosen Sastra Indonesia Unpam)
Artikel Terkait
Pelantikan Komandan Menwa Kompi A/Tangsel: Titin Resimen Dilantik Sebagai Komandan Kompi A Menwa Unpam Tangsel oleh Warek III Unpam
Sinergi Pelindo dan Kemenhub Tingkatkan Pelayanan di Sektor Transportasi Laut
Sesat Arah Efisiensi Anggaran
Vadel Badjideh Resmi Ditahan, Ini Ternyata Alasan Kepolisian
Inilah Sosok Caroline Riady, CEO dan Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, Viral Dijemput Helikopter
SMAN 1 Luwu Utara dan SMPN 1 Masamba Lolos ke Semifinal Turnamen Bola Voli Piala Rektor Universitas Muhammadiyah Palopo
Innalillahi, Renville Antonio Bendum Partai Demokrat Meninggal Dunia karena Kecelakaan, Ini Sosoknya
Taufan Pawe Minta Maaf Usai Sebut PPPK Jadi Beban Negara, Begini Penjelasannya
Banyak Warga Mengubah Elemen Data Kependudukan, Kadis Dukcapil Lutra Imbau Lakukan Ini
Analisis Wacana Pemberitaan Femisida Pada Media Massa Laman Youtube Tribun News: Perspektif Sara Mills