Melalui analisis struktural, kita dapat melihat bagaimana Fithrie Nur Maidah menggunakan karakter, plot, tema, simbol, dan gaya bahasa untuk menggambarkan perjuangan dan pemulihan dari patah hati.
Struktur ini efektif dalam mempertahankan minat pembaca dan membangun empati terhadap karakter pada tokoh utama.
Cerpen ini menunjukkan bahwa meskipun patah hati merupakan suatu kondisi yang menyakitkan, namun itu juga dapat menjadi awal dari perjalanan baru menuju pemulihan dan pertumbuhan personal.
Dengan demikian, secara keseluruhan, “Biarlah Dia Pergi” merupakan sebuah cerpen yang kuat dan emosional, menggunakan gaya bahasa serta struktur yang efektif untuk menggambarkan perjuangan emosional remaja.
Baca Juga: Wisata Alam Tamboke Jadi Pilihan Terbaik Warga Jelang Ramadan
Bagaimana remaja menghadapi patah hati, serta bagaimana mereka dapat belajar dan tumbuh dari pengalaman tersebut.
Cerpen ini juga menawarkan wawasan mendalam tentang perjuangan emosional dan pemulihan dari patah hati, serta pentingnya meraih kesempatan baru dan berjuang untuk cita-cita, meski ditengah kesedihan dan kehilangan.
Penulis: Aini Dhuha Hidayah (Mahasiswa Universitas Pamulang)
Artikel Terkait
Psikologi Sastra: Sebagai Masalah Manusia yang Melukiskan Potret Jiwa
Hadapi Tantangan Industri Perbankan Syariah, Universitas Pamulang Jalin Kerja Sama dengan Bank Syariah Indonesia
Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Banten 2024: Unpam Siap Kirim Mahasiswa Terbaik