Konteks tersebut menunjukkan bahwa masyarakat peneliti lebih menyukai studi sosio-budaya, Masyarakat lebih merasa akrab dengan kajian perspektif sosial-budaya daripada dengan kajian perspektif psikologi dan filsafat lebih banyak mengarahkan fokus pada wilayah dunia dalam.
Selain itu, peneliti terkadang tidak mau meneliti dunia dalam sebab takut dengan mitos bahwa orang-orang belajar tentang dunia dalam adalah orang-orang yang memang memiliki masalah dengan dunia normal.
Penulis: Amilia Dwi Astuti (Mahasiswa Sastra Indonesia Unpam)
Artikel Terkait
Universitas Pamulang Serahkan Infaq Kemanusiaan Untuk Palestina, Diserahkan Oleh Wakil Rektor 3 di Ruang Rapat Rektorat Kampus Unpam Viktor
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Mendapatkan Surprise Ulang Tahun di Tengah Wisuda Unpam ke-104
Inilah Tujuan Prodi Sastra Indonesia Unpam Adakan FGD dengan Sastra UNY !!
Kuatkan Kurikulum BIPA, Program Studi Sastra Indonesia UNPAM Melakukan Studi Banding ke INCULS UGM
Tanamkan Semangat bagi Mahasiswa Baru, Ketua Pelaksana PKKMB Unpam Bacakan Puisi Sapardi Djoko Damono
Unpam Gelar Wisuda Ke-106: Mempersiapkan Generasi Alpha dengan Prinsip Great Didactic untuk Mewujudkan Generasi Emas Indonesia