Tujuan hidup yang hakiki adalah untuk beribadah kepada Allah Taala. Namun, kehidupan yang sekuler justru menjauhkan kita dari tujuan hidup yang sebenarnya sehingga memicu stres yang berujung pada usaha mengakhiri nyawa sendiri. Belum lagi gaya hidup yang kapitalistik membuat generasi muda justru sibuk mengejar deadline sampai lupa deathtime yang justru melahirkan generasi yang mudah lelah karena segudang kesibukan sehingga semakin jauh melupakan tujuan hidup yang sebenarnya, yakni beribadah kepada Allah. Padahal, kita seharusnya sadar bahwa dunia ini hanya permainan dan senda gurau, sedangkan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-rang yang bertakwa (QS Al-An’am: 32).
Adapun sistem pendidikan yang dapat memahamkan kita pada tujuan hidup yang sesungguhnya hanyalah sistem pendidikan Islam. Saat kita paham akan tujuan hidup yang benar, kita akan menjalankan kehidupan sesuai dengan perintah dan larangan Allah. Jadi, kita akan memahami dengan baik bahwa solusi lelah menjalani kehidupan bukanlah bunuh diri karena hak itu jelas dilarang Allah,
وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
“Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS An-Nisa’ : 29)
Selain pada sistem pendidikan, Islam juga memiliki solusi nyata dari segi ekonomi. Sistem ekonomi Islam memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, misalnya, negara menjamin kebutuhan hidup rakyatnya. Kondisi ini akan menghilangkan stres pada mahasiswa yang tertekan karena biaya hidup sehingga nyawa dan fitrah manusia juga akan senantiasa terjaga.
Terakhir, Islam akan mewujudkan generasi kuat mental. Terpeliharanya kehidupan, akal, dan sebagainya akan bisa terealisasikan hanya dengan penerapan syariat Islam kaffah di tengah kehidupan. Itulah sebuah peradaban yang kondusif untuk tumbuh sehat dan kuatnya generasi, serta masyarakat secara keseluruhan. Tertancapnya akidah Islam, kesadaran akan hubungan mereka dengan Allah, dan bersandarnya mereka pada sumber dari segala kekuatan yang ada di dunia ini adalah fondasi bangunan juga awal dari kukuh dan tangguhnya kepribadian mereka.
-----------
Artikel ini merupakan opini yang ditulis oleh Vira Zaituni, Praktisi Pendidikan dan Pegiat Dakwah Remaja.
Artikel Terkait
Selamat Tinggal Pandemi, Selamat Datang Endemi
Menjadi Penyuluh Pertanian yang Diidolakan Petani dan Pemerintah
Perlahan tetapi Pasti, Capaian Indikator Makro Ekonomi Luwu Utara Terus Meingkat
Membangun Kebersamaan Ala Perhiptani Luwu Utara
Mengintip Semarak Kemerdekaan di Bumi La Maranginang
Pengaruh Positif Petugas Dalam Peningkatan Efektivitas Pemungutan Retribusi
Menciptakan Kemudahan, Mengakselerasi Pelayanan
Menuju Indonesia Emas 2045: Pemuda Gen Z Harus Apa?
Munas CSSMoRA XIV : Satukan Persepsi, Kuatkan Kolaborasi Demi Wujudkan Regenerasi CSSMoRA yang Bersinergi
Terima Kasih untuk Semua Pemimpin