Kronologis Kasus yang Menyeret Nurhayati, Mahfud MD Pastikan Status 'Tersangka' Tidak Dilanjutkan

KLIKANGGARAN --Nurhayati, pelapor dugaan kasus korupsi dana desa di Desa Citemu Cirebon Jawa Barat kini boleh bernafas lega dan bahagia.

Sebelumnya, Nurhayati sebagai pelapor dugaan kasus korupsi justru di jadikan tersangka oleh penyidik dari Polres Cirebon.

Menko Polhukam Mahfud MD melalui akun Twitternya memastikan status tersangka Nurhayati tidak akan dilanjutkan.

Mahfud MD meminta kepada Nurhayati tidak perlu ke kantornya untuk menyampaikan aspirasi karena keinginannya sudah terpenuhi.

"Tekait dgn dijadikannya Nurhayati sbg ikut TSK stlh melaporkan korupsi atasannya (Kades) maka diinfokan bhw ybs. tak perlu lg datang ke Kem-Polhukam. Kem. Polhukam tlh berkordinasi dgn Kepolisian dan Kejaksaan. Insyaallah status TSK tdk dilanjutkan. Tinggal formula yuridisnya????????", kata Mahfud MD dikutip dah akun twitternya @mohmahfudmd.

Baca Juga: Guntur Romli Nilai Demo di Mako Brimob Polda Sumut bukan lagi Bentuk Protes, tetapi Penghinaan dan Pelecehan

Mahfud MD juga memastikan bahwa kasus terhadap kadesnya tetap dilanjutkan.

"Sangkaan korupsi kpd kadesnya tentu dilanjutkan. Ini kan soal Nurhayati melapor lalu diduga ikut menikmati atau diduga pernah membiarkan krn lapornya lambat atau krn dugaan lain. Kita tunggu sj formulanya dari kejaksaan dan kepolisian. Pokoknya, ayo, jgn takut melaporkan korupsi," pungkasnya.

Kasus pentersangkaan Nurhayi bermula ketika sebagai perangkat desa, Nurhayati melaporkan Kepala Desa Citemu berinisial S karena diduga melakukan tindak pidana korupsi.

Kemudian Nurhayati malah ditetapkan menjadi tersangka usai melaporkan kasus tersebut.

Baca Juga: Menyingkap Makna Kata Salat yang Harus Kamu Ketahui, Apa Saja?

Nurhayati yang tidak menyangka dirinya dijadikan tersangka setelah melaporkan dugaan korupsi kepala desanya kemudian mengunggah video yang berisi kekecewaannya karena dijadikan tersangka korupsi.

Unnggahan video Nurhayati tersebut kemudian viral di media sosial.

Nurhayati mengaku bahwa dirinya tidak mengerti dan janggal terkait proses hukum yang dilakukan dalam kasusnya.