• Jumat, 29 September 2023

KPAI Sering Menemukan Pelanggaran Protokol Kesehatan selama Sekolah Laksanakan PTM

- Senin, 27 September 2021 | 06:41 WIB
Retno Listyarti-Komisioner KPAI (Istimewa)
Retno Listyarti-Komisioner KPAI (Istimewa)

Jakarta, Klikanggaran.com-- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pengawasan langsung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) ke berbagai sekolah sejak 2020 hingga 2021.

Selama pengawasan tersebut, KPAI kerap kali menemukan pelangaran atas protokol kesehatan.

Pelanggaran prokes yang ditemukan KPAI terutama adalah 3 M, diantara masker yang diletakan di dagu, masker yang digantungkan di leher, tempat cuci tangan yang tidak disertai air mengalir dan sabun, bahkan ada sebagian guru dan siswa tidak bermasker saat berada di lingkungan sekolah.

“Bahkan ada SD yang memiliki tempat cuci tangan di setiap depan kelas, namun saat KPAI datang dan duduk di dekat pintu gerbang sekolah, taka da satu pun peserta didik dan pendidik yang mencuci tangan saat tiba di sekolah”, ungkap Retno Listyarti, Komisioner KPAI.

Baca Juga: KPAI Mengapresiasi Keterbukaan Kemendikbudristek terkait Data Warga Sekolah Terkonfimasi Covid Selama PTM

Ada juga sekolah yang mayoritas siswanya melepas masker saat tiba di sekolah.

Saat diwawancara, anak-anak mengatakan mereka memakai masker saat diperjalanan pergi dan pulang sekolah. “Fungsi masker sama dengan helm jadinya”, ungkap Retno lagi.

Pada Sabtu (25/9), Retno mengaku menerima pengaduan masyarakat melalui aplikasi whatsApp di ponselnya.

“Saya menerima pengaduan dari kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Pengaduan berasal dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar dengan disertai foto,” urai Retno.

Retno menambahkan,”Dalam foto tersebut Nampak seorang siswa laki-laki berseragam putih merah sedang diperiksa suhu tubuhnya dengan Thermogun oleh seorang guru perempuan yang tidak mengenakan masker. Sedangkan foto yang satu lagi adalah suasana di dalam kelas dimana anak-anak sedang berdiri dengan tangan diangkat ke depan. Ada 1 guru perempuan dan 9 siswa/siswi TK, semuanya tidak menggunakan masker, baik guru maupun muridnya. Ini kan sangat berbahaya”.

Baca Juga: Di Perbatasan Papua, Satgas Yonif 512 Tidak Hanya Menjaga Patok Perbatasan, tetapi Mengajari Anak-Anak Juga

Seharusnya pendidikan dibuka dari Perguruan Tinggi (PT) dan SMA/SMK serta SMP yang peserta didiknya sudah divaksin dan perilakunya sudah terkontrol.

Sementara PT belum dibuka, namun PAUD/TK dan SD malah sudah buka. Padahal anak PAUD/TK dan SD belum mendapatkan vaksin dan perilaku anak TK dan SD sulit dikontrol.

"Ini sangat beresiko," tegas Retno.*

Halaman:

Editor: Insan Purnama

Sumber: KPAI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pelindo Berikan Diskon Penumpukan Hingga 50 Persen

Minggu, 16 April 2023 | 23:34 WIB
X