KLIKANGGARAN--Kali ini giliran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang menjadi trending topik di Twitter dengan hashtag ‘#NadiemOleng’.
Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya tudingan bahwa Nadiem dalam Permendikbud Ristek Nomor 30 tahun 2021 itu melegalkan seks bebas dan perzinahan.
Sontak hal ini membuat Nadiem kaget karena itu merupakan hal yang sangat mustahil baginya untuk melegalkan seks bebas dan perzinahan seperti yang dituduhkan kepadanya.
Baca Juga: Disdik Musi Rawas Dapatkan Hibah Barang Senilai Rp3 Miliar
"Kami di Kemendikbudristek tidak sama sekali mendukung seks bebas atau mendukung perzinahan, sama sekali tidak. Itu luar biasa terkejutnya saya waktu saya dituduh," kata Nadiem Makarim dikutip Klikanggaran.com dari kanal YouTube Najwa Shihab.
Nadiem menambahkan bahwa peraturan itu diterbitkan untuk menjawab keresahan civitas akademik kampus khususnya para mahasiswa.
Menurut Nadiem bahwa tidak ada regulasi yang melindungi mereka dari tindakan kekerasan seksual di perguruan tinggi, sehingga banyak sekali kasus-kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi yang akhirnya tidak terselesaikan.
Baca Juga: Pelaksanaan Angkutan PTDS Kontainer, Pupuk Kaltim Kehilangan Kesempatan Berhemat Rp1 Miliar
"Tidak mungkin dilakukan tanpa membuat mahasiswa kita merasa aman dalam kampus," lanjutnya.
Lebih lanjut Nadiem meminta kepada masyarakat agar berhenti berspekulasi tentang Permendikbud Ristek sama saja melegalkan seks bebas atau perzinahan dan juga agar masyarakat berpikir lebih logis dalam menanggapi hal itu.
Tapi untuk bilang bahwa Kemendikbudristek, fitnah terhadap kita bahwa mau melegalkan seks bebas, tolong masyarakat dengan sangat logis harus memilah isu ini sekarang," ungkap Nadiem Makarim.***
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul "Tak Terima Dituding Legalkan Seks Bebas dan Perzinaan, Nadiem Makarim: Luar Biasa Terkejutnya Saya"
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.