Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan ekonom serta pelaku usaha. Sebagian mendukung karena berpotensi menambah penerimaan negara, namun banyak pihak khawatir hal itu akan melemahkan kepatuhan pajak jangka panjang.
Sebagai catatan, Amnesti Pajak pertama (2016–2017) berhasil mengumpulkan Rp114,02 triliun dari 956.793 wajib pajak dengan total harta yang diungkap mencapai Rp4.854,63 triliun.
Kemudian pada 2022, pemerintah kembali menjalankan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) dan berhasil menghimpun PPh sebesar Rp60,01 triliun dari 247.918 wajib pajak.
Dorong Sistem Pajak Berkelanjutan
Meski hasil dua program tersebut cukup besar, Purbaya menegaskan bahwa kebijakan amnesti pajak tidak dapat dijadikan solusi permanen untuk memperbaiki sistem fiskal.
Ia berkomitmen membangun sistem perpajakan yang berkeadilan, transparan, dan mendorong kepatuhan sukarela (voluntary compliance) dari masyarakat.
“Saya tidak akan mendukung program yang melakukan pengampunan pajak secara reguler,” tegasnya.
Sikap tersebut menunjukkan arah kebijakan fiskal yang menitikberatkan pada keberlanjutan dan integritas sistem perpajakan nasional.
Fokus pada Reformasi dan Digitalisasi Pajak
Purbaya mendorong optimalisasi penerimaan pajak melalui digitalisasi sistem, pengawasan terpadu, dan peningkatan literasi pajak bagi masyarakat.
Langkah ini diyakini lebih efektif dalam jangka panjang dibandingkan mengandalkan kebijakan pengampunan yang berulang.
Dengan menegakkan aturan dan memperkuat sistem, pemerintah berharap kepatuhan pajak meningkat tanpa harus memberi pengampunan berkala.
Kebijakan ini diharapkan mampu menciptakan sistem perpajakan yang kredibel, transparan, dan berkeadilan bagi seluruh wajib pajak di Indonesia.**
Artikel Terkait
Mahfud MD Dukung Menkeu Purbaya, Puji Sikap Tegas dan Kebijakan Pajak yang Tak Bebani Rakyat
Menkeu Purbaya Pangkas DBH DKI Jakarta Rp15 Triliun, Pramono Anung Pilih Legawa dan Siapkan Efisiensi Anggaran
Menkeu Purbaya Gerak Cepat Dorong Ekonomi 5,5 Persen: Sidak Himbara, Benahi Coretax, dan Siapkan Reformasi Pajak
Banding Gaya Efisiensi Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani: Dua Pendekatan Berbeda Menuju Stabilitas Fiskal RI yang Terkendali
Mahfud MD Soroti Langkah Tegas Menkeu Purbaya: Jadi Warna Baru Pemerintahan, Berani Lawan Korupsi dan Tak Naikkan Pajak
Inilah Pernyataan Menkeu Purbaya soal Lonjakan Pekerjaan Informal di Indonesia dan Pesannya untuk Fresh Graduate