(KLIKANGGARAN) – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa tengah memantapkan langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia agar mencapai target 5,5 persen pada Kuartal IV 2025.
Salah satu kebijakan yang menuai perhatian publik adalah penempatan dana Rp200 triliun dari kas negara yang mengendap di Bank Indonesia (BI) ke lima bank milik negara atau Himbara.
Kelima bank penerima dana tersebut yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI. Dana besar itu ditujukan untuk memperluas penyaluran kredit dan menggerakkan sektor riil.
Selain kebijakan likuiditas tersebut, Menkeu Purbaya juga mengungkapkan lima langkah tambahan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap sesuai target pemerintah.
1. Memonitor Penyaluran Anggaran Bank Himbara
Menkeu Purbaya mulai melakukan sidak mendadak ke sejumlah bank penerima dana pemerintah. Ia telah menyambangi Bank BNI dan terbaru Bank Mandiri.
Dalam sidaknya, Purbaya menegaskan bahwa ia ingin memastikan uang negara benar-benar tersalurkan ke masyarakat.
“Saya ke bank bukan iseg, saya pengin lihat mereka mulai nyalurin apa enggak. Kalau enggak bisa, di mana enggak bisanya. Kelihatannya ada sedikit adjustment ya,” ujar Menkeu Purbaya kepada awak media di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa, 7 Oktober 2025.
2. Persoalan Pajak Rokok
Purbaya juga menyoroti permasalahan pajak rokok dan berencana meninjau langsung ke sejumlah pabrik rokok.
“(Kunjungan) itu kan sebetulnya debottlenecking, pajak saya perbaiki nanti,” imbuhnya.
Ia menegaskan tidak ada kenaikan cukai rokok pada tahun 2026, dan pemerintah akan lebih agresif memberantas rokok ilegal.
Artikel Terkait
Fenomena Rokok Ilegal, Menkeu Purbaya Gulirkan Wacana Pemutihan Produsen Kecil demi Reformasi Cukai dan Penerimaan Negara
Isu Kilang Minyak Panas: Menkeu Purbaya Sentil Pertamina Malas Bangun, Bahlil Ingatkan Fungsi Pengawasan Kementerian ESDM
Menkeu Purbaya Siap Pangkas Anggaran MBG, Luhut Nilai Serapan Membaik dan Dampak Ekonomi Mulai Terlihat
Mahfud MD Dukung Menkeu Purbaya, Puji Sikap Tegas dan Kebijakan Pajak yang Tak Bebani Rakyat
Menkeu Purbaya Pangkas DBH DKI Jakarta Rp15 Triliun, Pramono Anung Pilih Legawa dan Siapkan Efisiensi Anggaran