Layangan Putus Episode 6A: Lidya Mulai Posesif, Aris Merasa Dipermainkan oleh Lidya

KLIKANGGARAN--Kinan bermimpi bermain layangan sendirian hingga putus karena Kinan panik ditinggal Aris dan Raya. Kinan pun terbangun dan Aris tidak ada di sampingnya. Kinan berteriak mencari Aris dan menemukan Aris di ruang TV sedang menemani Raya mewarnai. Aris pun kaget melihat Kinan dengan wajah khawatir. Aris menghampiri Kinan yang berwajah pucat dan tangannya dingin hingga membuatnya khawatir. Tiba-tiba telepon Aris yang terletak di atas meja tempat Raya mewarnai bergetar dan Raya pun memberi tahu Papip jika ada telepon dari Jack Office.

Aris berpamitan pada Kinan untuk menjawab telepon. Ternyata telepon tersebut dari Lydia. Aris memberikan penjelasan bahwa tidak bisa bicara sekarang. Tak disangka, Lidya menelepon Aris di depan rumahnya. Aris kaget dan Lidya berbicara ditelepon bahwa dia ingin tahu seberapa bahagia keluarga yang Aris pertahankan. Aris tak menyangka akan apa yang diperbuat Lidya, Lidya sudah berprilaku aneh. Lalu Lidya pun berpamitan pada Aris sambil memberikan salam kiss bye.

Kinan mencurigai telepon dari Jack Office tersebut maka Kinan menyuruh Raya untuk kembali mewarnai. Kinan menghampiri Aris di teras rumah dan menemui Aris yang terlihat gugup sambil berpamitan pada Jack lewat telepon. Kinan berbasa-basi menanyakan kabar Jack Office dan Aris menjawab bahwa Jack Office baik-baik saja.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Minta Hp dan KTP Vanessa Angel, Buat Apa?

Aris menemui Lidya di apartemen seperti biasanya. Aris kesal dengan apa yang dilakukan Lidya tadi pagi. Lidya menjelaskan bahwa Lidya perlu untuk menguntit Kinan karena Kinan sudah menguntitnya duluan. Lidya dengan tegas mengatakan bahwa ini adalah kompetisi dan dia merasa selalu yang menjadi nomor dua sedangkan Kinan adalah juara pertamanya.

Lidya mulai resah dengan hubungannya maka Lidya bertanya pada Aris dan memohon Aris menjawab dengan jujur apakah hubungannya mempunyai masa depan? Karena Lidya merasa makin mencintai Aris maka makin tidak mempunyai harapan. Jawaba Aris adalah bahwa hubungannya jelas mempunyai masa depan. Aris hanya ingin Lidya perlu lebih hati-hati. Jika tidak hati-hati akan lebih banyak orang yang tersakiti, itu akan menjadi masalah. Aris tidak ingin menyakiti orang lain lagi. Aris menegaskan bahwa hubungan Aris dan Lidya jelas bergerak maju. Namun Lidya menyangkal bahwa hubungannya bergerak mengendap-endap.

Lidya merasa bersalah dan meminta maaf sambil memeluk Aris. Aris menegaskan kepada Lidya harus percaya padanya bahwa hubungan mereka bergerak maju tapi harus lebih hati-hati.

Baca Juga: Tiga Puisi Karya ALfi Irsyad Ibrahim

Kinan mengantar Raya ke sekolah dan bertemu dengan Miranda yang sedang mengantar Brandon. Dari belakang mereka, Lidya menyapa Miranda, Miranda dan Kinan pun menghampiri Lidya dan saling menyapa. Dengan polosnya Lidya menyapa Kinan yang merasa pernah bertemu di toko anting, dengan senyum yang agak sinis, Kinan menjawab dan menunjuk anting yang dipakai Lidya adalah anting pilihan suaminya. Miranda hanya bengong dengan percakapan mereka. Akhirnya Kinan dan Lidya berkenalan hingga Kinan menempelkan pipi kanan dan kirinya.

Ternyata Kinan ke sekolah tersebut karena ada panggilan dari sekolah untuk mengisi lowongan psikolog di sekolah itu. Kinan yang memberi kontak telepon Lidya kepada kepala sekolah. Nmaun Kinan berkata bahwa yang merekomendasikan adalah Miranda karena Brandon sudah mulai ada perkembangan yang baik. Miranda kaget dengan penjelasan Kinan. Ketika Kinan dan Miranda berpamitan, Lidya kesal dengan sikap Kinan tersebut.

Baca Juga: Penyelundupan Sabu ke Lapas Berhasil Digagalkan, Begini Kronologisnya

Brandon menemui Lidya bersama Raya. Brandon memperkenalkan Raya pada Lidya bahwa Raya adalah best friend. Lidya menjelaskan pada mereka bahwa Lidya pun mempunyai best friend yaitu my dad. Lidya memancing Raya apakah papahnya adalah best friend lalu Raya menjawab bahwa best fiendnya adalah my mom.

Aris menerima pesan dari Lidya yang mengirimkan foto Lidya bersama Raya. Aris menemui Lidya kembali di apartemen. Aris kesal ketika Lidya sengaja menerima tawaran dari Kinan untuk menjadi psikolog di sekolahnya Raya. Aris menyangka bahwa Kinan sudah mengetahui hubungan mereka. Aris merasa jika Kinan dan Lidya sedang melakukan permainan.

Lidya menjelaskan bahwa dengan dia kerja di sekolah itu maka dia akan menjadi lebih dekat dengan Raya. Lidya menegaskan kembali pada Aris bahwa jika hubungan mereka memiliki masa depan maka biarkan Lidya bekerja di sekolah itu. Lalu Aris pun menyetujui permintaan Lidya hanya saja Lidya harus bersabar sampai menunggu Kinan melahirkan.