(KLIKANGGARAN) – Cerita Raffi Ahmad tentang pengalamannya memasuki kawasan Lapas Nusakambangan kembali menyita atensi publik.
Sorotan terhadap pulau tahanan itu mencuat lagi setelah pemindahan Ammar Zoni ke lapas super maksimum pada 16 Oktober 2025 sempat viral di media sosial.
Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi mendampingi Menteri Hukum dan HAM saat melakukan kunjungan.
Gambaran yang ia lihat di lapangan ternyata bertolak belakang dari cerita-cerita angker yang selama ini beredar.
“Orang-orang tahunya kalau anak muda masuk Nusakambangan itu serem banget. Tapi ternyata tidak menyeramkan seperti yang diceritakan,” ujar Raffi dalam program Q&A Metro TV, Senin, 24 November 2025.
Menurutnya, warga binaan justru memiliki aktivitas pembinaan yang tersusun rapi, mulai dari budidaya tambak hingga pengelolaan lahan pertanian. Hal itu menjadi momen baginya untuk berkomunikasi dengan narapidana secara lebih cair.
“Hal-hal seperti itu jadi kesempatan bagi kami untuk menyampaikan pesan ke anak-anak muda di sana dengan cara santai. Tidak kaku,” lanjutnya.
Pemindahan Ammar Zoni dengan Prosedur Ketat
Sebelum pernyataan Raffi kembali ramai, publik lebih dulu dihebohkan dengan video proses pemindahan Ammar Zoni ke Nusakambangan.
Ia dan lima tahanan kategori berisiko tinggi dipindahkan menggunakan perahu, seluruhnya dengan mata ditutupi kain hitam sebagai prosedur pengamanan.
Kasubdit Kerjasama Ditjen PAS, Rika Aprianti, menjelaskan alasan di balik prosedur itu.
“Tujuannya untuk melindungi lapas dari peredaran narkoba dan gangguan keamanan,” tutur Rika pada Kamis, 16 Oktober 2025.