Cerita Mistis: Membongkar Misteri di Balik JIMAT

KLIKANGGARAN--Kembali dengan Nyai Sampur, kembali dengan cerita misteri, obrolan malam Jumat kali ini Nyai akan bercerita tentang jimat.

Sebelumnya kita cari tahu dulu, apa arti jimat, jimat bisa disebut juga AJIMAT atau ada pula yang menyebut TAMIMAH. Yaitu sejenis barang atau tulisan yang bisa di pakai atau di bawa oleh seseorang dan dipercaya mampu melindungi pemiliknya. Menangkal penyakit atau tolak bala. (sumber. Wikipedia)

Pecinta Cerita Misteri, disini Nyai tidak akan membahas macam macam jimat. Tetapi bagaimana “roh bisa hidup di dalam jimat”. Di alam semesta ini kita percaya tidak hanya ada manusia, tumbuhan dan binatang tetapi juga Jin, Setan atau sejenisnya. Nyai rasa percaya atau tidak toh semua Agama mengakui keberadaan mereka.

Pecinta cerita misteri yang Nyai kasihi, Nyai akan berbagi pengalaman seorang cenayang teman Nyai, beberapa tahun yang lalu tentang jimat.

Baca Juga: Tulang Punggung APBN, Firli Bahuri Ingin Pastikan Tak Ada Korupsi di Sektor Perpajakan

Begini, Beliau terbawa dalam kondisi dimana mata batinnya terbuka hampir delapan tahun belakangan ini. Sejak itu banyak sekali orang yang datang padanya, untuk tujuan yang beragam, dari bertanya tentang mimpi, berobat karena penyakit diluar medis atau sekedar memenuhi keingintahuan tentang masa depan dengan ramalan.

Pembaca pecinta cerita mistis pasti ingat, ada masanya batu akik lagi diburu, rasanya seluruh pelosok tanah air lagi hobby berburu batu alam ini. Sekedar untuk koleksi atau accecories maupun digunakan sebagai jimat. Kejadiannya saat itu, cenayang itu lupa tahun berapa. Saat itu beliau sudah menerima banyak tamu untuk kepentingan spiritual.

Nah ada satu keluarga yang karena seringnya bertanya dan bertamu ke tempat cenayang ini. mereka menjadi dekat. Hal ini yang membuat keluarga ini berani meminta kepada kepada cenayang ini. Apa yang diminta? jimat dari batu alam yang memang lagi marak.

Cenayang seorang cenayang yang unik bagi saya, beliau tidak pernah suka dengan apapun yang berbentuk jimat. Pun kepada orang orang yang datang kepada beliau, beliau tidak pernah mengijinkan mereka memelihara apalagi mencari jimat.

Baca Juga: Potensi Penyimpangan Hibah Pada Pemkot Palembang Capai Rp12 Miliar Lebih

Tetapi satu keluarga ini tidak pernah menyerah, bahkan mereka katakan, akan bayar berapapun asal dapat jimat batu alam dari cenayang ini. “Apa batu alamnya dari kami saja bu, saya titipkan disini, mohon diisi” mohon keluarga ini.

“Saya tidak akan pernah memberi, mengisi apalagi menjual jimat, sudahlah jangan memaksa hal yang tidak mungkin” jawab cenayang itu mulai gusar. Tetapi keluarga ini tidak pernah menyerah, hingga cenayang ini berpikir daripada mereka datang lagi dan lagi dengan permintaan yang sama lebih baik dia beri batu alam kosong saja, batu itu salah satu koleksinya, hanya batu alam biasa tanpa embel embel misteri atau mistis.

Saat keluarga ini datang lagi, dengan desakan yang sama, maka cenayang ini memberikan batu kecil berwarna merah darah kepada keluarga itu. “baiklah, bawa batu ini, tidak perlu kalian beri mahar apapun kepada saya, bawa pulang dan jangan pernah meminta lagi”

Saat itu cenayang ini berpikir pasti aman, karena dia tahu, batu merah darah itu ‘kosong’ tidak akan berfungsi dan dihidupi oleh jin apapun. “Apa yang harus saya lakukan dengan jimat ini bu?” tanya keluarga ini, “selayaknya jimat bertuah biasanya saja, asapin (di asapi dengan dupa), beri canang (sejaji berupa bunga) dan rarapan (makanan kecil, biasanya berupa kue atau permen)”