gaya-hidup

Cerita Mistis di Puncak Senja, Berbagi Pengalaman Memanggil Arwah

Senin, 13 Desember 2021 | 17:28 WIB
Cerita mistis memanggil arwah (Dok.Facebook.com/miskytear)

Pernah nggak sih, arwahnya tidak mau pulang? Pernah, donk! Saat itu kami sama sekali tidak mengerti risiko bermain hal mistis semacam itu. Kami akan tahu kalau arwah itu tidak mau pulang saat setelah semua pertanyaan terjawab.

Pemimpin ritual akan katakan, “Pek cucing ayo pulang”. Biasanya, saat itu cucing itu akan balik ke tulisan ‘pulang’, lalu cucing itu berhenti bergerak dan tidak lagi berat. Tetapi, kalau tidak mau pulang, cucing itu akan terus berputar di angka atau di huruf dan terasa berat.

Biasanya, jika ini berlangsung lama, kami akan mulai ketakutan, lalu buru-buru membalik papan permainan dan segera lari! Untungnya tidak pernah terjadi hal yang menyeramkan seperti di film-film horor. Saya punya pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Begini ceritanya.

Latar belakang saya adalah seorang nasrani. Saat itu saya mengikuti kelas katekisasi (salah satu pelajaran agama dari gereja sebagai syarat untuk bisa dibabtis). Dalam kelas katekisasi itu pembimbing rohani saya meminta saya untuk membaca satu ayat di kitab suci kami. Pembaca tahu apa yang terjadi?

Baca Juga: 16 Atlet Anggar Luwu Utara Siap Rebut Tiket ke Porprov Sinjai-Bulukumba 2022

Saya SAMA SEKALI TIDAK MAMPU mengucapkan ayat suci itu, sama sekali! Saya sudah berusaha keras untuk mengeluarkan kalimat dengan membaca bagian ayat dalam kitab suci itu, tetapi tidak bisa! Yang keluar hanya “ehhh.. eng… ohhh..” itu saja.

Alhasil, pembina rohani saya jadi tahu kenakalan kami. Dan, saya harus doa puasa untuk kembali bisa normal. Sejak itu saya sudah tidak berani bermain Pek Cucing atau jaelangkung lagi.

Pelajaran apa, sih, yang saya ambil dari pengalaman itu? Selain yang pasti hubungan dengan setan jelas akan menjauhkan kita dari Tuhan?

Sebenarnya, setan danhantu atau roh gentayangan bisa didatangkan dengan cara apa pun. Asal kita punya rasa takut dan percaya akan keberadaan mereka. Saat itu kami tidak menggunakan ubo rampe apa pun. Kami hanya punya RASA TAKUT dan PERCAYA bahwa ‘mereka’ akan datang.

Baca Juga: Jelang Penerimaan Maba, IAIN Ternate Akan Lakukan Sosialisasi ke Masyarakat Maluku Utara

Ketakutan ini yang disukai mereka. Dengan ketakutan ini mereka bisa memanipulasi manusia! Mereka bisa memperlihatkan eksistensi mereka pada kita yang takut atau mereka yang lari. Begitu kata sebuah slogan dari Youtuber Fajar Aditya dengan chanelnya RJL 5. Saya rasa itu pas!

Ada yang punya kenakalan yang sama dengan Nyai waktu remaja dulu, ga? Salam damai semesta…

Penulis: Nyai Sampur

Mungkin teman Anda tertarik dengan artikel ini, mohon dibantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com*

Halaman:

Tags

Terkini