Aku memilih puisi "Pahlawan Tak Dikenal" karya Toto Sudarto Bachtiar. Berikut puisinya:
"Pahlawan Tak Dikenal" karya Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda.
Puisinya sangat menyentuh dan membuatku semakin berterima kasih pada para pahlawan yang telah gugur. Akhirnya video pembacaan puisiku kukirim. Kakekku benar-benar membantuku dalam segala hal. Mulai dari kostum dan melatihku berekspresi.
Baca Juga: SMP dan SMA Labschool Membuka Jalur Undangan, Yuk Simak Informasi Lengkapnya
Pada tanggal 10 November 2021, pengumuman pemenang diumumkan secera live di you tube. Aku bahagia sekali karena aku mendapatkan juara pertama. Akhirnya aku bisa membantu pak Bowo.
Terbayang wajah pak Bowo yang berbinar-binar mendapatkan hadiah itu. Iya hadiah itu adalah rezeki pak Bowo yang diberikan Tuhan lewat aku. Terima kasih Tuhan, Pak Bowo, dan para pahlawan atas kesempatan ini.***
Jakarta, 1 November 2021
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.
Artikel Terkait
PUISI: Haiku untuk Hatimu
CERPEN: Kisah Seorang Santri
CERPEN: One Only
CERITA ANAK: Berkat Sumpah Pemuda
PUISI: Sumpah, Aku Pemuda
PUISI: Bangunlah Pemuda
PUISI: Cappuccino dan Engkau
PUISI: Cappuccino Senja