PUISI: Rembulan Menangis

photo author
- Minggu, 10 Oktober 2021 | 08:18 WIB
ilustrasi: Bulan (Pixabay/photo-graphe)
ilustrasi: Bulan (Pixabay/photo-graphe)

aku saksikan diriku langit hitam malam awal pagi pertengahan sunyi yang perih
ketika itu rembulan menangis air matanya jatuh pada lembaran waktu Yang Kasih
kurelakan diriku menjadi tatapan dalam ratapan luka yang pedih

kemudian pelukan demi pelukan tanggal pada hening rasa yang beku
tetap menjaga dengan rasa tanpa ada yang terluka walau duka itu selalu
kupasrahkan padaMu takdir terbaik wahai Engkau Yang Maha Rindu

Tasikmalaya, Oktober 2021

Artikel Selanjutnya

Cerpen: Ternyata Kau Bukan Lelaki

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mirwa dan Lautan

Jumat, 11 April 2025 | 08:17 WIB

Nala, si Pemalas

Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB

Si Kacamata Hitam dan Pengamen Jalanan

Rabu, 27 November 2024 | 06:49 WIB

Peristiwa Aneh di Rumah Nenek

Minggu, 24 November 2024 | 17:06 WIB

Elena Valleta: Si Putri Hutan

Minggu, 24 November 2024 | 09:01 WIB

Melodi yang Tidak Selesai

Jumat, 22 November 2024 | 07:04 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Mempelai Dua Dunia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 22:52 WIB

Horor Malam Jumat Kliwon: Rumi di Bukit Terlarang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 18:11 WIB
X