resensi

Ini Lho Fakta-Fakta yang Harus Kamu Tahu di Balik Film Bumi Manusia yang Diadaptasi dari Novel Karya Pamoedya Ananta Toer

Kamis, 4 Juli 2024 | 07:45 WIB
Novel Bumi Manusia (dok)

Kostum yang digunakan oleh para karakter mencerminkan pakaian tradisional Jawa dan Eropa pada era kolonial, menunjukkan perbedaan budaya antara pribumi dan penjajah.

Karakter dalam film menggunakan bahasa Jawa dan Melayu dalam interaksi sehari-hari, mencerminkan kekayaan linguistik masyarakat Indonesia.

Penggunaan bahasa Belanda oleh tokoh-tokoh Eropa menunjukkan dominasi kolonial dan pengaruh budaya Barat.

Film ini menggambarkan perbedaan kelas antara pribumi dan penjajah, serta di antara pribumi itu sendiri.

Karakter-karakter dari berbagai latar belakang sosial menunjukkan hierarki yang ada dalam masyarakat.

Baca Juga: Warga Kurang Mampu di Luwu Utara Terima Bantuan Pemasangan Listrik Gratis

Pembagian peran berdasarkan gender juga terlihat, dengan penekanan pada peran perempuan dalam rumah tangga dan masyarakat, serta perjuangan mereka untuk mendapatkan hak-hak yang setara.

Terdapat elemen seni tradisional, seperti musik gamelan dan tarian Jawa, yang ditampilkan dalam film.

Film ini juga menekankan pentingnya literatur dan pendidikan dalam proses pencerahan dan perjuangan kemerdekaan, seperti yang terlihat dalam karakter Minke yang terinspirasi oleh karya-karya sastra.

Nilai-nilai kekeluargaan dan tanggung jawab sosial sangat ditekankan dalam film, menunjukkan bagaimana individu berhubungan dengan komunitas dan keluarganya.

Norma-norma sosial, seperti menghormati orang tua dan atasan, serta kesopanan dalam berinteraksi, juga digambarkan dengan jelas.

Film ini menggambarkan realitas kehidupan di bawah pemerintahan kolonial Belanda, termasuk diskriminasi rasial dan ketidakadilan sosial.

Baca Juga: Kepala PLN Sebut Pemasangan Kabel Internet pada Tiang Listrik di Batang Hari Belum Ada Izinnya 

Semangat nasionalisme dan perjuangan untuk kemerdekaan sangat kuat, dengan karakter-karakter yang berusaha melawan penindasan dan mencari identitas nasional.

Praktik keagamaan dan kepercayaan spiritual masyarakat Jawa pada masa itu juga terlihat, menunjukkan keberagaman agama dan spiritualitas di Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini