KLIKANGGARAN -- Warga kurang mampu di lima desa yang ada di kabupaten Luwu Utara menerima bantuan pemasangan listrik gratis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Bantuan tersebut merupakan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) atau pasang listrik gratis, khusus bagi masyarakat yang kurang mampu atau masyarakat yang membutuhkan.
Warga desa kurang mampu tersebut tersebar di lima desa, yaitu masing-masing desa Meli, Mario, Kariango, Baebunta, dan Tarobok.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, dan Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan, Irma Azikin, Rabu (3/7/2024), di Ruang Kerja Wakil Bupati.
Pada pertemuan tersebut, Kabid Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan, Irma Azikin, mengungkapkan bahwa Luwu Utara merupakan satu satunya kabupaten di Sulsel yang menerima bantuan BPBL pada 2024.
“Luwu Utara satu-satunya kabupaten di Sulsel yang menerima bantuan BPBL,” ungkap Irma. Ia mengatakan, pengusulan program BPBL ke depan harus berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS.
“Untuk memudahkan pengusulan BPBL di masa yang akan datang, diharapkan agar mengusulkan masyarakat kurang mampu yang telah terdaftar dalam DTKS,” terang dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Suaib Mansur menyampaikan apresiasi kepada Kementerian ESDM dan Dinas ESDM Provinsi yang telah memberikan bantuan program BPBL kepada Luwu Utara.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara tentu sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas adanya bantuan program BPBL untuk kabupaten Luwu Utara pada tahun ini,” ucap Suaib.
Suaib berharap, program BPBL ini tetap bisa berlanjut di kabupaten Luwu Utara untuk tahun-tahun mendatang.
“Semoga bantuan BPBL ini dapat terus berlanjut karena melihat kondisi kelistrikan kita yang masih tergolong rendah,” harap dia.
Mantan Kadis PUPR ini juga berharap, dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan taraf hidup warga yang masuk kategori kurang mampu.
“Semoga bantuan ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat kita yang hidup di bawah garis kemiskinan,” harapnya lagi.
Artikel Terkait
Ayo Kita Lihat Unsur Budaya yang Ada pada Film Kartini
Ini Harapan Keturunan Raja Seuneuam dan Masyarakat di Lokasi Tanah Sengketa di Depan Teuku Raja Keumangan, Yuk Simak!
Buku Cerita Bergambar 'Maem Kepel' karya Veronica W.: Sebuah Buku Anak Berbahasa Jawa
Sarwendah Pamer Wajah Hasil Oplas, Netizen: Mirip Inul!
Kronologi dan Alasan Tiktoker Monti si Bolang Viral dan Dihujat Sejumlah Warganet, Kenapa?
Realisasi Jasa Pelayanan RSUD Nabire Tidak Sesuai Peruntukkannya Rp10,9 Miliar
Unsur Budaya yang Ada pada Film Ali & Ratu Ratu Queens
Tinjauan Antropologi Sastra pada Film Agak Laen: Film Bukan Sekadar Tontonan
Kepala PLN Sebut Pemasangan Kabel Internet pada Tiang Listrik di Batang Hari Belum Ada Izinnya
Nilai Antropologi dalam Novel Archipelagos: Novel Remaja dengan Banyak Nilai Budaya