Pemerintah menyediakan fasilitas telepon umum yang terletak di pinggir jalan. Untuk menggunakannya cukup dengan memasukkan uang koin kemudian menekan nomor tujuan. Sambungan akan otomatis terputus bila batas waktu telah habis. Jadi, kalian harus menyiapkan beberapa koin/uang receh saat menggunakan telepon umum.
“Daniel yang sudah menandai semua wartel dan telepon umum …” (Hal 218)
Wartel
Kalau warnet tentu kita sering mendengarnya meski sekarang pun telah jarang ditemui. Lalu bagaimana dengan wartel? Pernah dengar?
Wartel merupakan akronim dari warung telepon yang berfungsi sebagai tempat penyewaan telepon. Wartel memiliki beberapa bilik dengan telepon kabel di dalamnya. Penelepon kemudian membayar sesuai dengan tarif yang berlaku.
Baca Juga: Kadinkes Lutra Narasumber Rakortek Perencanaan Dinkes Provinsi, Satu-satunya di Sulsel
“Mereka menyarankan untuk menelepon dari wartel yang agak jauh dari rusun Klender.” (Hal: 218)
Demikian jejak-jejak peralatan teknologi dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Melalui novel tersebut kita dapat mengintip rekam jejak budaya dan kehidupan masyarakat di tahun 90-an, sebagaimana karya sastra terlahir dari cerminan latar kehidupan, sosial, dan budaya masyarakat.
Author: Vina Maria A. (Mahasiswi Universitas Pamulang)