KLIKANGGARAN --- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu Utara, drg. Hj. Marhani Katma, MARS., menjadi satu-satunya narasumber pada pertemuan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) II Perencanaan 2024 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (7/12/2023), di Makassar, dengan judul materi “Best Practice Pelayanan Kesehatan Bergerak”.
“Alhamdulillah, sejak 2018, Pemda Luwu Utara melalui Dinas Kesehatan telah menganggarkan kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak, disingkat PKB, yang anggarannya bersumber dari APBD dan dilaksanakan secara berkesinambungan setiap tahun sampai 2024,” tutur Marhani. Dan 2022, Luwu Utara mendapat bantuan APBN untuk pelaksanaan PKB tersebut.
“Alhamdulillah, kita syukuri bahwa pada 2022, kita mendapatkan bantuan anggaran APBN untuk pelaksanann PKB,” ungkap dia. Mengapa hanya Luwu Utara yang diundang sebagai narasumber Best Practice PKB? Ia menyebutkan bahwa salah satu pertimbangannya karena Luwu Utara yang pertama melaksanakan program PKB dengan melibatkan dokter spesialis.
Pertimbangan lainnya, lanjut dia, bahwa Luwu Utara memiliki tiga kecamatan kategori terpencil dan sangat terpencil, sehingga harus memikirkan sistem layanan kesehatan yang bisa memenuhi aspek pemerataan pelayanan, sehingga semua masyarakat dapat merasakan manfaatnya, meski tenaga kesehatan dan dokter harus melewati medan yang begitu sulit dan terjal.
“Tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah tersebut masih sangat terbatas, terutama kuantitas tenaga kesehatan yang harus dilengkapi, minimal 9 kompetensi untuk layanan dasar,” imbuhnya, seraya mengajak semua perencana dinas kesehatan kabupaten dan kota untuk memperhatikan masyarakat yang masih sulit mendapatkan layanan di fasilitas layanan kesehatan.
“Saya mengajak perencana kabupaten/kota agar memperhatikan saudara kita yang masih sulit mendapatkan layanan kesehatan yang disediakan karena hambatan akses, sehingga kita sebagai pemberi layanan di bidang kesehatan harus ‘jemput bola’. Artinya, ada gerakan yang dilakukan, sehingga nakes melakukan kunjungan ke masyarakat melalui program PKB,” pungkasnya. (LHr)
Artikel Terkait
Kembali Populer, Lagu Kala Sang Surya Tenggelam Dipilih Menjadi Soundtrack dalam Serial Gadis Kretek
Argantara: Perbedaan Karakter Argantara antara Novel dan Film
Tidak Kalah Seru Dari Versi Korea, Berikut 5 Perbedaan Film Miracle In Cell No. 7 Versi Indonesia dan Korea! Apa Perbedaannya?
287 Lulusan Politeknik STIA LAN Makassar Diwisuda, Diharap Jadi Aset Strategis Pembangunan Negara
Tidak hanya Pendidikan, Aisworo Ang memperkenalkan Unsur-Usnur Budaya Melalui Novel Mars Yang Diangkat Menjadi Film Layar Lebar Tahun 2016
Novel Bedebah di Ujung Tanduk Karya Tere Liye Mengajak Kita Untuk Mengenali 3 Warisan Budaya Butan
Alyssa Soebandono Hamil Anak Ketiga Sengaja Ngumpet dari Dude Pas Beli Test Peck : Ga Menyangka!
Hadiri Prosesi Wisuda Politeknik STIA LAN Makassar, Sekda Lutra: Selamat untuk Wisudawan dan Wisudawati
Mengenal Salah Satu Tradisi Asal Banjar : Mandi Bungas dari Kalimantan Selatan dalam Cerpen karya Rahmiyati
Disebut Dzolim, Cleopatra Djapri, Eks JKT 48 Ralat Gaji 1,7 Juta Untuk Loker ART