Pada lirik ‘Berharap ada yang mengerti’ menunjukkan keinginan yang sangat kuat untuk dipahami oleh seseorang, menggambarkan perasaan yang mendalam dan intens. Dan pada lirik ‘Berharap kau ada di sini’ menggambarkan kerinduan yang sangat mendalam dan keinginan kuat untuk kehadiran seseorang di sisinya. Dua lirik diatas memiki gaya bahasa yang melebih-lebihkan.
Tenang, tenang yang tak kunjung datang
Menanti-nanti cahaya-Mu, beri aku petunjuk-Mu
Tenang, tenang, oh, datanglah tenang hari ini
Personifikasi
Pada lirik ‘Tenang, tenang yang tak kunjung datang’ menjelaskan ketenteraman diibaratkan sebagai sesuatu yang bisa datang atau pergi, seolah-olah memiliki kehendak sendiri seperti manusia.
‘Menanti-nanti cahaya-Mu, beri aku petunjuk-Mu’ mempunyai makna cahaya yang diibaratkan sebagai sesuatu yang bisa memberikan petunjuk, seperti manusia yang dapat memberikan arahan.
Hiperbola
‘Menanti-nanti cahaya-Mu’ yang menggambarkan penantian yang sangat intens dan penuh harap, seolah-olah cahaya itu sangat penting dan dinantikan dengan sangat mendesak.
Personifikasi.
‘Tenang, tenang, oh, datanglah tenang hari ini’ memiliki ketenteraman yang diibaratkan sebagai sesuatu yang bisa dipanggil dan datang, seperti manusia yang dapat hadir ketika dipanggil.
Artikel ini ditulis oleh Putri Fauziah, Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.
Artikel Terkait
Internalisasi Nilai Religius dalam Novel Kado Terbaik karya J.S. Khairen: Sebuah Analisis
Makna Lirik Lagu "Wirang" dari Denny Caknan: Melow, tapi Nekad
Pencintraan dan Penggunaan Majas dalam Cerpen "Hutan Merah" Karya Fauzia A
Representasi Simbol-Simbol Budaya Islam dalam Film "Merindu Cahaya de Amstel" (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce)
Menyoroti Nilai Kesenjangan Sosial di dalam Cerpen "Pendidikan yang Ku tunggu" Karya Nisa Hayyu Rahmia