Menyelami Kehidupan Melalui Buih Sabun: Analisis Budaya Novel "Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring " Karya Andreas Kurniawan

photo author
- Kamis, 4 Juli 2024 | 19:51 WIB
Cover Novel Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring (Klikanggaran/Amoury Juline Wardoyo)
Cover Novel Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring (Klikanggaran/Amoury Juline Wardoyo)

7. Sistem Kesenian
-Ekspresi Emosional: Mencuci piring diangkat sebagai bentuk seni tersendiri dalam novel ini, di mana setiap gerakan dan proses menjadi simbol dari ekspresi emosional Dr. Andreas. Ini menunjukkan bagaimana aktivitas sehari-hari dapat memiliki nilai estetika dan emosional.
-Naratif Visual: Dr. Andreas menggunakan naratif visual yang kuat untuk menggambarkan adegan-adegan mencuci piring, membuat pembaca dapat membayangkan dan merasakan proses tersebut dengan jelas.


Kesimpulan

Novel Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring karya Dr. Andreas Kurniawan, Sp.KJ, berhasil menggambarkan berbagai unsur budaya melalui kisah yang sederhana namun mendalam.

Dari sistem religi hingga kesenian, setiap elemen dalam cerita ini menyampaikan pesan tentang penerimaan, kesederhanaan, dan kekuatan dalam menjalani hidup sehari-hari.

Melalui perspektif antropologi sastra, kita dapat melihat bagaimana novel ini tidak hanya menjadi sebuah narasi tentang duka, tetapi juga sebuah refleksi budaya yang kaya dan bermakna.

Artikel ini ditulis oleh Amoury Juline Wardoyo, Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X