KLIKANGGARAN--Dalam novel "Hafalan Shalat Delisa" karya Tere Liye, terdapat sebuah perjalanan menarik melalui lensa antropologi sastra yang menggambarkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat Aceh. Novel ini tidak hanya menawarkan cerita yang mengharukan, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan agama yang menjadi ciri khas masyarakat Aceh.
Antropologi sastra, sebagai cabang ilmu antropologi yang mempelajari hubungan antara sastra dan kebudayaan, memungkinkan pembaca untuk memahami lebih dalam nilai-nilai budaya yang tertanam dalam karya sastra tersebut.
Dalam "Hafalan Shalat Delisa", Tere Liye menghadirkan gambaran yang kaya akan kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh, mulai dari tradisi keagamaan hingga tata nilai sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Masyarakar Aceh dikenal sebagai masyarakat yang kental dengan kehidupan agama Islam, dengan nuansa khas Timur Tengah seperti adanya musik qosidah, cara berpakaian yang sangat tertutup, serta rutin menjalankan kewajiban sebagai umat muslim menjadikan Novel Hafalan Shalat Delisa ini patut untuk diambil pelajarannya.
Salah satu aspek yang menarik untuk ditelusuri adalah bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh tercermin dalam ritual keagamaan, seperti shalat dan puasa. Delisa, tokoh utama dalam novel ini, diperkenalkan kepada praktik keagamaan sejak usia dini oleh ayahnya. Hal ini mencerminkan pentingnya agama dalam kehidupan masyarakat Aceh dan bagaimana nilai-nilai keagamaan diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, novel ini juga menggambarkan konflik internal dan eksternal yang dihadapi oleh masyarakat Aceh, terutama terkait dengan tragedi tsunami yang menghantam daerah tersebut. Melalui penuturan kisah Delisa, pembaca dibawa untuk merasakan kesedihan, kehilangan, dan kekuatan untuk bangkit kembali yang menjadi bagian penting dari perjalanan karakter utama dan masyarakatnya.
Dengan menggabungkan elemen-elemen sastra dan antropologi, Tere Liye berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan dan kebudayaan Aceh.
Artikel Terkait
Unpam Jobfair 2023 Selesai: Ketua Yayasan Sasmita Jaya Mencanangkan Mahasiswa dan Lulusan Unpam Buka Lowongan Pekerjaan Bukan Mencari Pekerjaan
Universitas Pamulang Serahkan Infaq Kemanusiaan Untuk Palestina, Diserahkan Oleh Wakil Rektor 3 di Ruang Rapat Rektorat Kampus Unpam Viktor
Inilah Tujuan Prodi Sastra Indonesia Unpam Adakan FGD dengan Sastra UNY !!