Dukuh Paruk dibakar. Ronggeng serta para penabuh calungnya ditahan. Hanya karena kecantikannyalah Srintil tidak diperlakukan semena-mena oleh para penguasa di penjara itu.
Namun, pengalaman pahit sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan harkatnya sebagai manusia.
Karena itu setelah bebas, Srintil berniat memperbaiki citra dirinya. Ia tak ingin lagi melayani lelaki manapun.
Ia ingin menjadi wanita somahan. Dan ketika Bajus muncul di dalam hidupnya, sepercik harapan timbul, harapan yang makin lama makin membuncah.
Tapi, ternyata Srintil kembali terempas, kali ini bahkan membuat jiwanya hancur berantakan tanpa harkat secuil pun.
Novel Ronggeng Dukuh Paruk mengajarkan kita mengenal budaya lama Indonesia yang belum banyak orang mengetahui nya serta perjuangan para pahlawan-pahlawan melawan penjajah.
Artikel ini ditulis oleh Debby Delian (Sastra Indonesia, Universitas Pamulang)
DISCLAIMER: Isi artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis; isi artikel ini juga tidak mencerminkan sikap dan kebijakan redaksi klikanggaran.com.
Artikel Terkait
Memahami Kehilangan dalam Cerpen ‘Karya PFid_ Esrt’ dengan Pendekatan Sosiologi Pengarang
Analisis Sosiologi Sastra dari Novel ‘Si Jamin dan Si Johan’: Nilai-Nilai Karakter dalam Masyarakat
Unsur-unsur Sosiologi dalam Novel Orang-Orang Biasa Karya Andrea Hirata: Pendidikan Adalah Kunci Mengubah Nasib
Menggali Unsur Intrinsik Novel Retak Karya Respati Kasih: Benci dan Cinta yang Memikat Diceritakan
Inilah Aspek Sosial yang Terdapat dalam Novel When Miss Ugly Married Mr. Perfect Karya Dinda Yana
Tidak Bisa Mengingat Nama Orang Menjadi Konflik Tokoh Serafin di Novel Unforgettable Memories Karya Queen Nakey
Isu Sosial dalam Cerpen Inem Karya Pramoedya Ananta Toer
Kemiskinan pada Novel Rudinmeter Karya Judjing The Norm