Tinjauan Antropologi Sastra pada Film Agak Laen: Film Bukan Sekadar Tontonan

photo author
- Rabu, 3 Juli 2024 | 13:36 WIB
Poster film Agak Laen
Poster film Agak Laen

Dalam salah satu scene film Agak Laen ditampilkan tokoh Jegel mengencingi kuburan Basuki yang ada di Rumah Hantu dan Basuki menjadi marah, hingga memorak-porandakan Rumah Hantu tersebut. Menjelaskan mengencingi kuburan adalah hal yang dilarang.

Di film Agak Laen ada dua keagamaan, yaitu Islam dan Kristen yang terdapat pada scene saat mereka berdebat untuk mencari orang pintar. Mereka berempat mendebatkan memanggil Ustad atau Pendeta.

Kesimpulan dari film Agak Laen dengan kajian unsur antropologi sastra

Dalam aspek kebudayaan menggambarkan kehidupan modern yang menggunakan bahasa Indonesia bercampur logat Batak, perlengkapan yang modern, mata pencarian yang beragam, dan kepercayaan yang berbeda.

Artikel ini ditulis oleh Aini Riyani, Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Pamulang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Resensi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X