Pada Bintang, inkonsistensi perilaku mungkin tercermin dalam perjuangannya antara keinginan untuk mengetahui kebenaran dan ketakutan akan konsekuensinya.
Dengan menggabungkan teori psikoanalisis Sigmund Freud dengan analisis karakter Bintang dalam novel ‘Ayahku Bukan Pembohong’ karya Tere Liye, kita dapat melihat kompleksitas psikologis yang menggerakkan plot dan pengembangan karakter.
Perjuangan Bintang untuk mengungkap kebenaran tentang masa lalunya tidak hanya merupakan konflik eksternal, tetapi juga perjalanan mendalam ke dalam diri dan alam bawah sadarnya. Melalui penafsiran ini, kita dapat menghargai kedalaman karya sastra dan kompleksitas manusia yang dihadapinya.
Oleh: Cindi Siti Syarah (Mahasiswa Universitas Pamulang)
Artikel Terkait
Mengungkap Kekuatan Perempuan dalam novel Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi karya Eka Kurniawan
Novel 'Santri Pilihan Bunda': Perjodohan yang Berterima
Melintasi Kultur: Analisis Sosial dalam Film 'Bumi Manusia'
Kepribadian yang berbeda menjadi pelengkap kisah Nathan dan Salma dalam novel Dear Nathan: Teori Psikologi Carl Gustav Jung
Memahami Kedalaman Psikologis Tokoh Gladys dalam Novel 'Retak' oleh Azhara Natasya
Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Cerpen 'Mencari Aku di Dalam Aku' Karya Sumiyati S. Ag dan Khaidar Naufal Pasingsingan