politik

Andi Arief Sebut Hasto Tiba-tiba Jadi Sekjen PDIP, Lihainya Hasto Menjilat

Minggu, 31 Oktober 2021 | 06:44 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto (Instagram/Sekjenpdipperjuangan)

KLIKANGGARAN-- Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief menyindir Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Menurut Andi, Hasto adalah manusia ahistoris dalam demokrasi.

Hasto bergabung PDIP di saat senang, bukan di saat Partai PDIP susah. Andi Arief juga menyindir kegagalan Hasto saat mencalonkan diri sebagai anggota DPR.

"Hasto, manusia ahistoris dalam demokrasi, gabung PDIP di saat senang, bukan saat partai susah. Gagal ke DPR, tetiba jadi sekjen. Kelihaiannya menjilat dan menjadikan Partai Demokrat hilang. - Tidak hancur meski terus dipacul, tidak bubar malah makin menyebar - salam pertamina," kata Andi Arief seperti dilansir dari akun Twitternya @Andiarief.

Baca Juga: Menwa UNS Diputuskan Dibekukan, tetapi Banyak Pihak Meminta Menwa UNS Dibubarkan

Andi Arief juga memaparkan jika Hasto melawan Ibas pun terjungkal. Dan kini ingin menyamakan dirinya atau mensejajarkan dirinya dengan elite politik nasional berpengalaman.

"HASTO sekjen PDIP melawan Mas ibas @Edhie_Baskoro di dapil 7 Jatim saja terjungkal dan gagal ke senayan, kini ingin menyamakan dirinya atau mensejajarkan dirinya dengan elite politik nasional berpengalaman. Orang kalah sering beralasan curang atau kurang logistik," cuit Andi Arief.

Sindiran Ketua Bappilu Partai Demokrat itu kuat dugaannya, karena sikap Hasto yang acap kali membandingkan zaman Pemerintahan Jokowi saat ini dengan Pemerintahan SBY sebelumnya.

Baca Juga: Zayn Malik Dituduh Lakukan Pelecehan dan Kekerasan terhadap ibu Gigi Hadid, atau Mertuanya.

Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK), bahkan angkat bicara terkait tudingan Hasto Kristiyanto, yang menyebut 10 tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya banyak menggelar rapat tanpa mengambil keputusan.

Menurut JK, sejumlah keputusan penting di era SBY justru diambil dalam rapat. Salah satunya, keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 126 persen demi mengurangi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2005.

"Zaman SBY beberapa keputusan penting diambil dalam rapat, seperti mengurangi defisit APBN tahun 2005 dengan menaikkan harga BBM sebesar 126 persen, terbesar dalam sejarah, tanpa demo karena langsung dibarengi dengan BLT [bantuan langsung tunai]," kata JK dalam keterangannya, Jumat (29/10) seperti dilansir dari CNNIndonesia.

Baca Juga: Kemenag Siapkan Haji dan Umrah secara Profesional, Inklusif, dan Tidak Diskriminatif, Apa Maksudnya?

Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih dan salam sehat.

Tags

Terkini