Inilah Alasan Polisi Gunakan Gas Air Mata Saat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Jatim

- Senin, 3 Oktober 2022 | 11:11 WIB
Kapolda Nico (Dok. Dodi)
Kapolda Nico (Dok. Dodi)

KLIKANGGARAN -- Kericuhan di stadion Kanjuruhan usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, telah menelan banyak korban mulai dari korban luka-luka hingga tewas.

Saat kericuhan di stadion Kanjuruhan Malang tersebut terjadi, pihak kepolisian menembakan gas air mata, ketika para suporter Arema memprotes atas kekalahan timnya dari Persebaya hingga mencoba melakukan penyerangan.

Dalam konferensi pers yang digelar di Polres Malang, 2 Oktober 2022. Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menerangkan terkait tindakan yang dilakukan oleh para anggotanya saat peristiwa kericuhan di Kanjuruhan tersebut terjadi.

Baca Juga: Pasca Tragedi Kanjuruhan TNI AD Jadi Sorotan, Inilah Penyebabnya!

Kapolda Jatim menyebut bahwa banyak para suporter Arema di lokasi dalam stadion Kanjuruhan yang bersikap anarkis hingga melakukan penyerangan terhadap petugas, dan merusak fasilitas stadion.

"Pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan mengincar para pemain," ungkap Kapolda Jatim.

"Dalam prosesnya itu, untuk melakukan upaya-upaya pencegahan sampai dilakukan penembakan gas air mata karena anarkis, sudah menyerang petugas, merusak mobil, dan akhirnya kena gas air mata," lanjutnya.

Baca Juga: Mungkinkah Latar Belakang Hitam dengan Lagu di IG Ramzi Tunjukkan Begitu Parahnya Kondisi Lesti Kejora?

Diketahui, pihak FIFA dalam aturan yang telah ditetapkannya dengan tegas melarang adanya penggunaan gas air mata saat pengamanan jika terjadinya kericuhan dalam sebuah stadion.

Tindakan penembakan gas air mata saat terjadinya kericuhan di stadion Kanjuruhan banyak disayangkan oleh berbagai pihak, disamping karena tidak sesuai dengan aturan FIFA hal tersebut dianggap berpotensi membahayakan keselamatan para penonton dalam stadion.*

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X