Ratusan Suporter Tewas Stadion Kanjuruhan Malang, Ridwan Kamil: Harus Berintrospeksi

KLIKANGGARAN -- Insiden ricuhnya para suporter di stadion Kanjuruhan Malang telah merengut banyak korban, peristiwa berdarah tersebutpun menjadi sorotan banyak pihak di tanah air.

Tragedi kericuhan di Kanjuruhan Malang menjadi sejarah kelam dunia sepakbola di Indonesia, tercatat 127 suporter tewas dan banyaknya korban lain yang mengalami luka-luka.

Kericuhan di arena stadion Kanjuruhan merengut banyak korban yang didominasi para suporter Arema FC, dan beberapa lainnya dari petugas keamanan.

Dalam peristiwa menghebohkan tersebut tidak hanya lokasi stadion Kanjuruhan yang mengalami kerusakan, tapi juga tercatat 8 unit kendaraan polisi yang mengalami hal serupa.

Baca Juga: Inilah Alasan Baim dan Paula Dihujat Warganet Gara-gara Konten Prank KDRT kepada Polisi: Ngak Ada Otak!

Dalam tanggapannya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Turut menyampaikan ucapan belasungkawa atas peristiwa tersebut, yang disampaikan melalui akun Instagramnya @ridwankamil.

"Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia," tulis Ridwan Kamil, 2 Oktober 2022.

"Turut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton dan aparat petugas, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," lanjutnya.

Tidak hanya itu, Ridwan Kamil pun berharap adanya evaluasi atas terjadinya peristiwa di Kanjuruhan tersebut yang telah menelan banyak korban.

"Semua dari kita harus berintrospeksi atas tragedi ini," pesannya.

Baca Juga: Gas Air Mata di Kericuhan Kanjuruhan Menuai Pro dan Kontra, Gas Air Mata Mematikan? Berikut Penjelasannya!

Orang nomor satu di Jawa Barat tersebut juga menyampaikan tentang pentingnya sikap pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas, kepanitiaan, dan teknik pengamanan.

Dalam komentarnya di Instagramnya tersebut Ridwan Kamil menyampaikan kritikannya kepada pihak panitia dan stasiun TV yang menyiarkan program tersebut terkait jadwal waktu pertandingan.

"Jangan selalu kejar rating TV, dengan memaksakan pertandingan selalu malam hari," komentar Ridwan Kamil Menohok.***