KLIKANGGARAN -- Washington Post mengirim seorang reporter ke sebuah rumah sakit di daerah belakang garis pertempuran, lansir RT.com.
Washington Post mengirim reporternya itu sebab Kiev telah melarang wartawan berada du garis depan 'serangan' di Wilayah Kherson.
Tentara Ukraina yang terluka menceritakan kisah mengerikan yang dihadapinya dalam pertempuran, tulis Washington Post.
Artikel hari Rabu tentang underdog pemberani yang hanya membutuhkan lebih banyak senjata, amunisi, dan peralatan muncul tepat sebelum pertemuan pemasok senjata Ukraina yang dipimpin AS di Ramstein, Jerman.
Tentara dengan "anggota badan yang terputus, luka pecahan peluru, tangan yang hancur dan sendi yang hancur" mengatakan kepada Post tentang "kerugian miring" yang dihadapi tentara Ukraina di front Kherson.
Rusia memiliki artileri yang lebih banyak dan lebih baik, drone yang dapat terbang dengan bebas hukuman setinggi satu kilometer, dan radar kontra-baterai yang dapat menembaki kepala Ukraina dalam beberapa menit, menurut outlet AS.
Pasukan Rusia bahkan meretas dan membajak pesawat tak berawak Ukraina, yang "melayang tak berdaya di belakang garis musuh," kata surat kabar itu.
“Kami kehilangan lima orang untuk setiap yang mereka lakukan,” Igor, seorang pemimpin peleton berusia 30 tahun dengan cedera punggung, mengatakan kepada Post.
Baca Juga: Benarkah MotoGP Mandalika Tidak Masuk Daftar Gelaran Grand Pix 2023? Begini Faktanya Menurut MGPA!
“Saat kita menyalakan ponsel atau radio, mereka bisa langsung mengenali keberadaan kita,” kata seorang tentara lainnya bernama Denis. "Dan kemudian syuting dimulai."
“Mereka hanya memukul kami sepanjang waktu,” kata Aleksandr, yang kehilangan lengan dalam pertempuran itu. “Jika kita menembakkan tiga mortir, mereka menembakkan 20 sebagai balasannya.”
Setelah berbulan-bulan membicarakan serangan balasan untuk merebut kembali Kherson dan bahkan Krimea, Kiev melancarkan serangan pekan lalu.
Militer Rusia memperkirakan lebih dari 15.000 tentara Ukraina terlibat dalam operasi tersebut, tetapi telah menelan ribuan korban.
Artikel Terkait
YouTube Melakukan pelabelan dan Sensor di Ukraina, Kata Slide yang Bocor di Media Sosial
Ukraina Mengikuti Cetak Biru Amerika Serikat dallam Berperang dengan Rusia
Pentagon Perluas Pengiriman Senjata ke Ukraina melalui Laut, Terutama Amunisi Kaliber Besar
Jerman Mengasumsikan Terjadi Pembagian Tanggung Jawab dalam Mempersenjatai Ukraina
Serangan Balasan Ukraina Gagal Total, Jauh-jauh Hari Sudah Digembar-gemborkan, Nyatanya?
Rusia Memerinci Alat Perang Ukraina yang Dihancurkan dalam Operasi yang Diperintahkan Zelensky
Mayoritas Warga Jerman Menginginkan Barat Bernegosiasi dengan Rusia agar Konflik Ukraina Cepat Berakhir
Serangan Ukraina Gagal sehingga Alami Kerugian Besar: Klaim Kemenhan Rusia!
AS Menerapkan Model Ukraina di Selat Taiwan dan Janjikan 1,1 Miliar Dolar Bantuan Militer ke Taiwan
Putin: Operasi Militer Rusia di Ukraina Menguatkan Kedaulatan Rusia