Jerman Mengasumsikan Terjadi Pembagian Tanggung Jawab dalam Mempersenjatai Ukraina

- Senin, 29 Agustus 2022 | 21:32 WIB
Kanselir Jerman, Olaf Scholz (Instagram/@bundeskanzler)
Kanselir Jerman, Olaf Scholz (Instagram/@bundeskanzler)

KLIKANGGARAN -- Kanselir Olaf Scholz mengatakan bahwa Jerman dapat mengambil "tanggung jawab khusus" dalam membantu Ukraina memperoleh artileri dan pertahanan udara yang diperlukan dalam konflik dengan Rusia.

Jerman telah mempersenjatai Ukraina setelah peluncuran operasi militer Rusia di negara tetangga pada akhir Februari. Tapi, bukan hanya Jerman, melainkan banyak negara Eropa lain juga.

DIlansir RT.com, Kanselir Jerman dalam pidatonya di Universitas Charles di Praha, Republik Ceko pada hari Senin menyampaikan usulan bahwa Uni Eropa harus mengatur “pembagian kerja jangka panjang dan dapat diandalkan antara semua mitra Ukraina."

Baca Juga: Marshel Widianto dan Celine Evangelista Diduga Siapkan Pas Foto Syarat Buku Nikah, Komentar Warganet Kocak!

“Saya dapat, misalnya, membayangkan bahwa Jerman akan memikul tanggung jawab khusus dalam hal membangun kapasitas artileri dan pertahanan udara Ukraina.”

Scholz menyatakan bahwa Jerman akan memasok Ukraina dengan “senjata canggih baru, seperti sistem pertahanan udara dan radar, dan drone pengintai.”

“Tujuan kami adalah Angkatan Bersenjata Ukraina modern yang mampu mempertahankan negara mereka secara permanen,” tambah kanselir.

Jerman sebelumnya enggan mengirim senjata ke zona konflik, sebagian besar karena alasan historis sejak Perang Dunia II.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,4 Guncang Kepulauan Mentawai

Namun, Berlin baru-baru ini "mengalami perubahan mendasar dalam masalah ini," kata Scholz, menambahkan bahwa Jerman akan "terus mendukung [Ukraina], dengan andal dan, di atas segalanya, selama diperlukan."

Pemerintah Jerman mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan memasok senjata tambahan senilai €500 juta ($499,6 juta) kepada Kiev.

Berlin sebelumnya mengirimkan sistem rudal anti-pesawat Stinger, howitzer self-propelled Panzerhaubitze 2000, dan tank senjata anti-pesawat Gepard ke Ukraina, di antara senjata lainnya.

Baca Juga: Didesak 3 Periode, Jawaban Presiden Jokowi Masih Sama, Bagaimana Tanggapannya?

Para menteri pertahanan Uni Eropa akan membahas bantuan militer lebih lanjut untuk Ukraina pada pertemuan informal dua hari di Praha, yang dimulai pada Senin.

Halaman:

Editor: Insan Purnama

Sumber: rt.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X