KLIKANGGARAN -- Badan Antariksa dan Penerbangan Amerika Serikat (NASA) tengah meneliti pendekatan orbital untuk program Artemis Moon.
Sayangnya, penelitian NASA tersebut mengalami gangguan komunikasi setelah meninggalkan orbit rendah bumi.
Pernyataan ganguan yang dialami NASA tersebut disampaikan juru bicara NASA, Sarah Frazier, pada Selasa, 5 Juli 2022, sebagaimana dilansir oleh Russia Today.
Para insinyur NASA berharap segera dapat memperbaiki penyebab probe CAPSTONE kehilangan kontak, sekaligus dapat menyelamatkan misi yang dianggap penting untuk kembali ke Bulan.
Baca Juga: Kronologi dan Alasan Arawinda Dihujat Warganet dan Trending di Twitter, Faktanya Bikin Melongo!
Cislunar Autonomous Positioning System Technology Operations and Navigation Experiment (CAPSTONE) menyelidiki masalah komunikasi saat berhubungan dengan Deep Space Network, kata Sarah Frazier.
Tim pesawat ruang angkasa "bekerja untuk memahami penyebabnya dan membangun kembali kontak," kata Frazier, menambahkan bahwa mereka memiliki "data lintasan yang baik" berdasarkan kontak CAPSTONE sebelumnya dengan jaringan.
Frazier menambahkan bahwa probe "memiliki bahan bakar yang cukup untuk menunda manuver koreksi lintasan pasca pemisahan awal selama beberapa hari," jika perlu.
Baca Juga: Menteri Pertahanan Rusia: Senjata Kiriman Barat untuk Ukraina, malahan Dijual di Pasar Gelap
Penyelidikan $ 32 juta yang beratnya sekitar 25 kilogram (55 pon) diluncurkan dari Selandia Baru pada 28 Juni. Misi itu tampaknya berjalan dengan baik hingga Senin, ketika CAPSTONE didorong dari orbit Bumi dan masuk ke lintasan transfer bulan balistik.
Rencana NASA adalah menggunakan CAPSTONE sebagai pencari jalan untuk Gateway, stasiun jalan yang mengorbit Bulan untuk program Artemis untuk mendaratkan manusia ke permukaan bulan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Orbit halo bujursangkar dekat (NRHO) terletak pada titik keseimbangan yang tepat antara gravitasi Bumi dan bulan dan membutuhkan "energi minimal untuk mempertahankannya," dan menawarkan garis pandang yang tidak terhalang dengan Bumi.
Kedekatan orbit dengan permukaan bulan kadang-kadang juga berarti pesawat ruang angkasa yang terbang ke dan dari Bulan akan membutuhkan lebih sedikit bahan bakar, menjadikannya “area pementasan yang ideal untuk misi ke Bulan dan sekitarnya,” menurut badan antariksa AS.
Artikel Terkait
Pesawat C-17 Bawa Susu Formula Bayi dari Jerman untuk Atasi Kekurangan di Amerika Serikat
Waduh, Amerika Serikat Darurat Susu Formula Bayi!
Senator di Amerika Heboh Jadi ARMY BTS, Kehadirannya di White House Jadi Rebutan Senator!
Nah, Lho, Biden Umumkan Amerika Serikat Krisis Energi!
Cooper Noriega, Bintang TikTok Amerika Berusia 19 Tahun, Ditemukan Tewas, Apa Penyebabnya?
HEBAT, 5 Mahasiswa Indonesia dari PENS Raih Juara Tiga Kompetisi Peluncuran Satelit di Amerika!!
Upaya Amerika Serikat Membendung Outlet Media Rusia agar Tidak Diakses Warganya Ternyata Gagal Total