Untuk diketahui, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu 30 - 31 Mei 2022, bertempat di Ruang Command Centre Kantor Bupati Luwu Utara, dan dihadiri lebih dari 30 peserta, yang terdiri dari para Kepala PD terkait, Kepala Bidang, Industri, NGO, Akademisi, serta Media.
Kegiatan ini (FGD) juga sebagai langkah lanjutan yang bertujuan membangun kesepakatan intervensi dan aktivitas, membangun rancangan skenario, kerangka kerja monitor dan evaluasi, serta memperkenalkan rancangan awal alat bantu monitoring dan evaluasi peta jalan kakao lestari.
Saat ini roadmap kakao lestari masih dalam tahapan diskusi dengan para pemangku kepentingan. Bersama dengan Kelompok Kerja Kakao Lestari juga telah dilakukan serangkaian diskusi yang menghasilkan beberapa kesepatan.
Kesepakatan itu antara lain adalah: (1) Prinsip, kriteria, dan indicator kakao lestari; (2) Visi bersama yang disepakati pemangku kepentingan; dan (3) Strategi dan intervensi menuju pengembangan kakao lestari. Kegiatan ini masih akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan diskusi dan konsultasi publik lanjutan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2022 untuk memfinalisasi dokumen roadmap kakao lestari.
Kegiatan yang berjalan intensif ini juga menghadirkan dua peneliti ICRAF Indonesia, yaitu Tania Benita dan Arga Pandiwijaya yang memaparkan mengenai progress penyusunan peta jalan kakao Lestari serta strategi dan intervensi, serta pendekatan bentang lahan dalam.
Sekadar diketahui, Program Sistem Pertanian Berkelanjutan di Lanskap Tropis Asia atau Sustainable Farming System in Asian Tropical Landscapes (SFITAL) adalah penelitian lima tahunan yang didanai oleh International Fund for Agriculture and Development (IFAD), dan bertujuan menghubungkan produsen skala kecil dengan rantai suplai global dengan prinsip keberlanjutan lingkungan, kelayakan ekonomi, dan bertanggung jawab secara sosial.
Program SFITAL ini mulai beroperasi Juli 2020 - September 2025, dengan tujuan utama untuk mentransformasi produsen skala kecil menjadi wirausahawan pertanian sekaligus sebagai agen lingkungan yang menguntungkan melalui pengelolaan rantai pasok berkelanjutan di Asia.
Sasaran SFITAL adalah mengolaborasikan usaha pemerintah, industri, NGO, dan pihak lain yang dibutuhkan untuk merancang dan mengimplementasikan bersama dengan produsen skala kecil. SFITAL menjalankan kegiatan di dua negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia dan Filipina. Lokasi fokus di Indonesia dijalankan di Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan untuk komoditas kakao, serta di Labuhan Batu Utara Provinsi Sumatera Utara untuk komoditas kelapa sawit. (rilis/LH)
Artikel Terkait
Ustaz Al Habsyi Bakal Ceramah di Hadapan ASN Luwu Utara, Catat Tanggalnya
Pelajar SMAN 7 Luwu Utara Lolos Calon Paskibraka Tingkat Nasional
Bintang Temui Bupati Luwu Utara, Ini yang Disampaikan
Implementasi Penerapan Sertifikat Elektronik untuk TTE, Diskominfo Toraja Utara Studi Tiru di Luwu Utara
Safari Dakwah Habib Alhabsyi, ASN Luwu Utara Wakafkan 5.400 Al Qur’an
Cita-cita Bintang, Ingin Berikan Kebanggaan untuk Luwu Utara
Pembangunan BTS di Luwu Utara Terus Digenjot, Diharap Tuntas Tahun Ini
Putra Menteri Pertanian Sampaikan Ucapan Terima Kasih ke Pemda Luwu Utara
Waspada Hoaks, Nama Bupati Luwu Utara Dicatut Minta Sumbangan via WhatsApp