KLIKANGGARAN--Fahrettin Altun, juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, telah menolak gagasan bahwa Ankara harus mentransfer sistem rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia ke Ukraina dengan imbalan Turki menerima pesawat tempur F-35 dan baterai rudal Patriot dari AS. Kiev telah memohon bantuan asing untuk membantunya melawan serangan militer Rusia.
“Adalah tanggung jawab Barat dan khususnya AS untuk menormalkan hubungan dengan Turki,” tulis Altun dalam suratnya kepada Wall Street Journal (WSJ), Rabu. Dia menambahkan bahwa “apa yang harus dilakukan Barat adalah mengirimkan jet tempur F-35 dan baterai Patriot ke Turki tanpa prasyarat.”
Dilansir RT.com, juru bicara itu menulis bahwa penghapusan Turki dari program F-35 pada 2019 adalah “melanggar hukum.” AS menolak untuk mengirimkan pesawat yang dijanjikan setelah Ankara menolak permintaannya untuk membatalkan pembelian S-400.
Altun menanggapi op-ed Wall Street Journal dari minggu lalu, yang meminta Turki untuk memberikan S-400-nya ke Kiev sehingga mereka dapat menggunakannya untuk menembak jatuh pesawat Rusia.
Baca Juga: Jerman Serukan Rencana Darurat Energi UE
Paul Kolbe, seorang sarjana di Belfer Center for Science and International Affairs di Harvard Kennedy School dan mantan agen CIA, menulis bahwa Turki bisa mendapatkan pengiriman F-35 yang sekarang sudah mati dari AS "kembali ke jalurnya", serta baterai Patriot sebagai “pengganti Amerika baru yang bagus” untuk S-400.
Kolbe lebih lanjut berpendapat itu akan menjadi "simbolis" bagi rudal buatan Rusia untuk menghancurkan pesawat Rusia.
Reuters melaporkan pada hari Senin bahwa para pejabat AS secara informal mengajukan gagasan transfer sistem rudal buatan Rusia ke Ukraina selama perjalanan Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman ke Turki bulan ini. Ankara dan Washington belum mengomentari masalah ini.
Baca Juga: Korea Selatan Luncurkan Rudal sebagai Tanggapan atas Uji Coba Korea Utara
Turki sedang dalam pembicaraan dengan AS untuk membeli sistem Patriot sebelum mengakuisisi S-400, tetapi kesepakatan itu gagal. Altun mencatat bahwa, pada 2015, Washington menarik rudal dari perbatasan Turki-Suriah.
Hubungan Ankara dengan Moskow anjlok tahun itu setelah sebuah jet tempur Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia selama misinya di Suriah.
Altun menunjuk penggunaan drone tempur Bayraktar Turki oleh Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan senjata yang sukses dengan negara tersebut.
Kiev telah meminta NATO untuk mendirikan zona larangan terbang di atas Ukraina atau untuk memasoknya dengan pesawat tempur untuk menangkis jet Rusia, tetapi permintaan ini ditolak.
Baca Juga: Jokowi Rilis Larangan untuk Pejabat dan ASN di Bulan Ramadan dan Idul Fitri, Apa Saja ya?
Artikel Terkait
Danau Aksehir, Turki, Mengalami Kekeringan sehingga Mobil pun Bisa Melintasinya
Jamaluddin al-Afghani, Pendiri gerakan Pan Islam, Dimakamkan di Turki, Lalu Dipindahkan ke Afghanistan
Dubes RI: Penamaan Jln Mustafa Kemal Attaruk Ditentukan oleh Pemerintah Turki, Usulan Resminya Masih Ditunggu
Presiden Turki, Erdogan, Mempertimbangkan Usir 10 Duta Besar Barat sebab Serukan Pembebasan Tokoh Oposisi
Penuhi Ancamannya, Erdogan Perintahkan Usir 10 Dubes dari Turki!
Kopi Turki, Bisa Dipakai untuk Meramal Lho
Presiden Turki Direncanakan akan Berkunjung ke Indonesia pada Awal Tahun 2022
Raffi Ahmad Siap Pinang Mesut Ozil Untuk Rans, Media Turki Angkat Bicara, Ragukan Kemampuan Finansial Raffi
Inilah 10 Calon Pembeli Klub Chelsea yang Dijual Roman Abramovich, Ada Pengusaha Turki dan Mesir