Danau Aksehir, Turki, Mengalami Kekeringan sehingga Mobil pun Bisa Melintasinya

photo author
- Rabu, 8 September 2021 | 06:10 WIB
Danau Akşehir, Turki, mengalami kekeringan sehingga mobil pun bisa melintasinya (DAHA)
Danau Akşehir, Turki, mengalami kekeringan sehingga mobil pun bisa melintasinya (DAHA)


Turki, Klikanggaran.com - Seorang profesor geologi di Universitas Konya, Tahir Nalbantçılar, mengungkapkan bahwasannya sebuah danau besar, Aksehir, di Provinsi Konya, Turki tengah, mengalami kekeringan karena pemanasan global atau perubahan iklim dan irigasi pertanian yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, keringnya air Danau Aksehir sampai kebagian dasar yang menjadi sangat kering, sehingga mobil dapat dikendarai di atasnya.

Untuk diketahui, Danau Aksehir dulunya merupakan sumber air tawar yang penting bagi Provinsi-provinsi tetangga dengan kedalaman hingga enam meter (19 kaki), namun saat ini kondisi Danau Aksehir justru benar-benar tandus.

Dikatakan Tahir Nalbantçılar, danau dulunya merupakan badan air penting yang menopang lingkungannya baik secara ekologis maupun ekonomis, serta menampung beberapa jenis tumbuhan dan hewan.

“Dan hari ini, kita menghadapi pemandangan di mana Anda bisa berjalan di bagian danau yang dulunya merupakan bagian terdalam, dengan ratusan nelayan menganggur dan hanya beberapa hewan yang merumput di tanaman kecil yang tumbuh di bagian tertentu dari dasar danau itu,” ujarnya kepada Demirören News Agency (DHA), seperti dilansir Daily Sabah, Selasa (7-9).

Baca Juga: Rekreasi Yuk ke Qingyuan, Mengingat Misteri dan Fenomena Kembarnya

Menurut Nalbantçılar, danau itu pernah mengalami musim kering di masa lalu ketika menghadapi risiko kekeringan, tetapi selalu berhasil pulih.

“Tapi kita bisa melihat efek perubahan iklim dan pemanasan global di Danau Akşehir. Lagi pula, dulu didukung oleh curah hujan dan sumber air lainnya yang mengalir ke danau, namun hal itu bukan hanya disebabkan perubahan iklim. Kolam buatan kecil yang dibuat untuk irigasi pertanian, yang dibangun di atas anak sungai dan bangunan lain untuk membantu pertanian, juga turut menjadi faktor mengeringkan aliran air secara signifikan yang memasok danau,” kata Nalbantçılar.

Tahir Nalbantçılar juga mengatakan, sumur yang digali oleh penduduk setempat sebagai penyebab lain yang menyebabkan kehancuran danau

"Bahwa sumur itu semakin dalam, dengan kedalaman sumur rata-rata melonjak dari 20 meter menjadi 150 meter selama bertahun-tahun," ujarnya.

Baca Juga: Benarkah Orang Yang Sudah Wafat Tahu Apa Yang Dilakukan Saudara dan Keluarganya Yang Masih Hidup?

“Menurut penduduk setempat, air yang paling banyak diamati di danau adalah pada bulan Mei, ketika ketinggian air hanya setebal satu atau dua jari. Pada bulan Juni, danau itu sangat kering sehingga Anda dapat melakukan perjalanan dari satu ujung ke ujung lainnya dengan mobil," sambungnya.

Tahir Nalbantçılar juga menyarankan agar segera mengambil langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyelamatkan danau, sehingga masih bisa dipulihkan sebelum terlambat.

“Bahkan jika kita menghentikan penggunaan liar cadangan air bawah tanah hari ini, mungkin perlu waktu bertahun-tahun untuk memulihkan danau. Kita tidak bisa mengandalkan sumber air untuk memberi makan, karena air danau sudah lama terhalang. Saya pikir kita tidak punya pilihan lain selain berdoa agar efek perubahan iklim berbalik dan tempat ini sering diguyur hujan lagi," pungkasnya.*

Apabila Anda pikir bahwa teman Anda akan tertarik dengan artikel ini, mohon kesediaannya untuk men-share kepadanya, terima kasih.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Daily Sabah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X